Gereja-gereja Belanda Bersatu Membentuk Gereja Protestan
Lebih Terbuka pada Pandangan-pandangan Liberal
Tuesday, Nov. 30, 2004 Posted: 5:20:25PM PST


|
Pdt. Jan-Gerd Heetderks (kiri) menjawab pertanyaan di sebuah pertemuan sinode di Lunteren, Belanda pada tanggal 19 November. Heetderks adalah presiden dari sinode Gereja Protestan di Belanda yang secara resmi terbentuk di bulan Mei dari awalnya Gereja Reformasi Belanda, Gereja Reformasi Calvin dan Gereja Lutheran. Gereja Protestan Belanda telah condong pada pandangan yang lebih liberal pada dekade-dekade terakhir dalam usaha menjaga langkah dengan lingkungan. Gereja Protestan yang baru akan memberikan กฐ berkat กฐ kepada pasangan gay dan membolehkan pendeta wanita, tetai tidak memaksa kongregasi lokal untuk menerima mereka. (AP Photo/ Bas Czerwinski) |
Gereja Protestan di Belanda menyaksikan gereja mereka berlalu kedalam sejarah. Gereja yang baru mengkombinasikan tiga denominasi Protestan di Belanda.
Pdt. Jan-Gerd Heetderks presiden dari sinode Gereja Protestan di Belanda yang secara resmi terbentuk di bulan Mei, yang pada mulanya adalah Gereja Reformasi Belanda, Gereja Reformasi Calvin dan Gereja Lutheran yang yang membutuhkan empat dekade untuk melaksanakannya, mengatakan, กฐ Kompetisi untuk menarik perhatian orang tidak pernah lebih besar. Menjangkau orang ke gereja untuk mendengarkan Injil itulah yang menjadi inti. Jika kita tidak bersatu dan jika gereja meneruskan dengan perkelahian dan kecurigaan, maka kita gagal dalam misi kita. กฐ
Pemimpin-pemimpin gereja Protestan Belanda telah lebih condong pada pandangan liberal pada dekade-dekade terakhir dalam usaha menjaga langkah dengan lingkungan. Gereja Protestan yang baru akan memberikan กฐ berkat กฐ kepada pasangan gay dan membolehkan pendeta wanita, tetapi tidak memaksa kongregasi lokal untuk menerima mereka. Akan tetapi hal ini tidak berjalan dengan baik dengan fraksi-fraksi konservatif di tiga gereja tersebut. Setidaknya 15.000 anggota telah menolak bergabung dengan gereja yang baru dan telah membentuk kelompok baru.
Di Eropa, usaha-usaha kesatuan Protestan seperti di Belanda dapat disulitkan oleh isu-isu legal di negara dimana propinsinya dibantu gereja seperti di Jerman dan Denmark.
Di Afrika Selatan pada tahun 1999 sebuah persatuan terjadi antara dua gereja, dimana yang satu adalah multi rasial dan yang lainnya untuk berkulit hitam, untuk membentuk Uniting Presbyterian Church dari Afrika Selatan sebagai bagia dari rekonsiliasi setelah apartheid. Diskusi-diskusi lainnya di Afrika Selatan melibatkan konsolidasi yang memungkinkan dari antar denominasi dan kolaborasi yang lebih dekat antara gereja-gereja Anglikan dan Presbyterian.
Tetapi sejauh ini usaha terbesar adalah di Amerika Serikat. Gerekan Churches Uniting in Christ, mencari กฐ interkomuni กฐ diantara sembilan gereja anggota intinya.
Nofem Dini
|