Gereja Lutheran Memperingatkan Gereja-gereja atas Keprihatinan terhadap AIDS dan Pembatasan di Eropa
Monday, May. 24, 2004 Posted: 6:14:48PM PST
|
Kesadaran HIV/AIDS meningkat di dalam pedusunan Uganda oleh anggota dari Lutheran, Rumah Sakit Old Mulago, Kampala |
Berdasarkan perundingan regional HIV/AIDS April lalu di Odessa, Ukrania, perwakilan dari Lutheran World Federation (LWF) mengemukakan keprihatinannya mengenai tantangan baru yang akan dibawa oleh Perserikatan Eropa baru (European Union/EU) pada hubungan antara gereja-gereja dan masalah AIDS.
Mereka memperingatkan,"Negara-negara dan gereja-gereja yang telah mengalami hubungan yang bertumbuh dengan satu sama lain sebagai tetangga, adalah hal yang wajar untuk menemukan dirinya terbagi lagi dengan yang lainnya berdasarkan pada siapa yang termasuk atau tidak termasuk dari perserikatan politik baru ini.
Sekitar 40 peserta, termasuk uskup, pendeta dan anggota biasa, pemuda, paramedis dan pekerja sosial profesional, dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan diakonia di gereja-gereja, meghadiri perundingan tersebut, berfokus pada respon gereja-gereja terhadap HIV/AIDS di Eropa.
Mereka mengakui bahwa masuknya 10 negara baru kedalam EU diduga akan memimpin pada naiknya migrasi orang-orang diseberang perbatasan, meningkatkan rasa ketakutan baru dan kemungkinan-kemungkinan masalah. Khususnya, 10 peserta baru ini berasal dari Eropa Timur dan Pusat dimana kondisi hidup yang sulit terus menerus menguasai.
Dalam pesan yang bertema "Bound Together" perwakilan dari anggota gereja LWF di Eropa diingatkan mengenai alasan mereka berdiri disini,"Sebagai gereja yang di dalam persekutuan dengan satu sama lain, kita dipanggil untuk berdiri di dalam solidaritas dengan mereka yang terus menerus menderita dalam banyak cara, termasuk timbulnya pertumbuhan HIV/AIDS dalam kebanyakan negara-negara ini.
Sementara penyebaran dari HIV/AIDS telah terdapat di beberapa negara, hal ini meningkat dalam yang lain. Oleh karenanya, gereja-gereja harus memiliki program yang ekstensif dan efektif untuk memelihara dan mendukung seseorang yang terinfeksi HIV/ AIDS. Akan tetapi, pemimpin gereja LWF mengatakan bahwa tidak semua gereja di Eropa sadar akan hal ini.
Para pemimpin gereja juga mengenali bahwa ancaman HIV/AIDS juga berhubungan dengan faktor ekonomi dan budaya lainnya, khususnya kekuatan negatif dari globalisasi dan melemahnya fungsi keluarga dan struktur sosial lainnya yang memberikan arti, nilai dan arah hidup.
Bagi mereka yang telah terinfeksi HIV/AIDS, gereja-gereja tidak berusaha untuk menjadi "tempat yang aman" bagi mereka. Gereja mempunyai tanggung jawab yang jelas terhadap berbagai dimensi rohani dipertaruhkan dalam cara yang sensitif dan tepat. Mereka tidak hanya harus merangkul pasien HIV/AIDS tetapi juga memajukan mereka lewat liturgi gereja, kotbah, dan doa-doa.
Dimana pencegahan adalah lebih baik daripada penyembuhan, gereja-gereja didorong untuk mempelajari kenyataan mengenai HIV/AIDS dan kebutuhan nyata orang-orang yang telah terinfeksi. Gereja-gereja harus mendidik para keluarga dan komunitas mengenai HIV/AIDS dan topik-topik yang berhubungan secara terbuka untuk memecahkan kesunyian yang disebabkan oleh rintangan religi.
Yunita
|