Keadilan Dan Kesetiakawanan Adalah Sarana menuju Perdamaian, Kata Paus
Wednesday, Oct. 6, 2004 Posted: 4:44:46PM PST
Kota Vatikan -- Memajukan keadilan dan kesetiakawanan adalah sarana yang menjamin perdamaian di dunia. Demikian dikatakan Paus Yohanes Paulus II ketika beliau memberikan komentarnya mengenai bacaan Injil pada hari Minggu (26/9) lalu, yakni mengenai perumpamaan orang kaya dan Lazarus yang miskin. Komentar tersebut disampaikan Paus dalam acara mendoakan doa mingguan Angelus (Malaikat Tuhan Berkabar Kepada Maria) bersama dengan para peziarah yang berkumpul di halaman tempat kediaman musim panas Paus di Castel Gandolfo.
ˇ°Ajaran yang harus ditarik dari perumpamaan itu jelas: semua orang harus mamanfaatkan barang-barang miliknya bukan untuk kepentingan sendiri (egoistik) tetapi demi kesetiakawanan (solidaritas), ˇ° demikian ditekankan Paus , meskipun dengan susah payah beliau berusaha untuk menyampaikan pesan, yang beliau baca seluruhnya sampai habis. Paus melanjutkan: ˇ°Mari kita berdoa kepada Tuhan agar mendukung usaha-usaha komunitas internasional untuk kepentingan keadilan dan pembangunan kesetiakawanan. Ini, yang sebenarnya, merupakan jalan yang bisa menjamin masa depan yang damai bagi dunia.ˇ± Uskup Roma meminta agar orang berdoa khususnya bagi ˇ°keluarga-keluarga dan orang-orang yang paling mendapat ujian berat oleh karena pembagian secara tidak adil barang-barang, harta benda yang Tuhan Allah maksudkan untuk semua anak-anakNya.ˇ±
Bagi Yohanes Paulus II, perumpamaan orang miskin yang dihinakan oleh orang kaya di dunia dan di surga diberi suatu tempat istimewa, tepat sekali untuk membicakan tentang ˇ°masalah ketidakseimbangan antara kekayaan dan kemiskinan di dunia dewasa ini ˇ°
Berhubungan dengan ini, Yohanes Paulus II secara khusus mengacu kepada pertemuan atau konferensi yang dilangsungkan hari Senin ((20/9)lalu di markasbesar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Konferensi tersebut dihadiri oleh para kepala negara dan pemerintahan 55 negara, untuk memajukan aksi yang lebih solider dan berdaya guna melawan kelaparan dan kemiskinan. ˇ°Konferensi tersebut diprakarsai oleh Luiz Inacio Lula da Silva, presiden Brasil . Pertemuan ini menghasilkan suatu pernyatan : Deklarasi New York mengenai Aksi Melawan Kelaparan dan Kemiskinan (New York Declaration on Action Against Hunger dan Poverty.)
Paus mengatakan: ˇ°Kardinal Angelo Sodano, Sekretaris Negara Vatikan, juga menghadiri pertemuan tersebut dan menyampaikan pidato, menyatakan dukungan Takhta Suci bagi prakarsa baru ini.ˇ± Pada akhir pertemuan atau konferensi itu, para pemimpin pemerintahan dan kepala negara menandantangani ˇ°The New York Declaration on Action Against Hunger and Povertyˇ±. Deklarasi ini menyerukan, antara lain, mekanisme untuk mengenakan pajak atas perdagangan dunia dan jual-beli senjata.
Paus Yohanes Paulus II mengatakan Gereja katolik memberikan jaminan kepada semua akan komitmentnya untuk membasmi momok kelaparan dan akibat-akibat kemiskinan lainnya dari dunia ini. Dalam konteks ini, Paus juga mengingatkan akan pertemuan semua nuntius apostolik atau Duta-Besar Vatikan untuk Afrika. Adapun maksud dari pertemuan para DuBes Vatikan untuk Afrika, yang dilangsungkan di Vatikan hari Kamis (23/9 sampai hari Sabtu (25/25) adalah untuk mencari jalan guna mengingatkan dunia agar tidak melupakan benua Afrika. Dan juga untuk menyatakan kepada rakyat Afrika bahwa Paus selalau mengenang mereka dan juga untuk menyatakan kesetiakawanan Gereja universal.
Next Page: 1 | 2 |
|