Vatikan Cemaskan Pengeboman Gereja Di Irak
Tuesday, Aug. 3, 2004 Posted: 2:04:36PM PST
VATIKAN - Menyusul serangkaian aksi peledakan bom di sejumlah gereja Kristen di Baghdad yang menyebabkan 11 korban tewas, Minggu (1/7), Vatikan menyampaikan kecemasan mereka. "Hal ini menakutkan dan mengkhawatirkan karena inilah untuk pertama kalinya di Irak gereja-gereja Kristen menjadi sasaran serangan," ujar Pastor Ciro Benedettini, Juru Bicara Vatikan. Serangan-serangan tersebut sesungguhnya lebih mencemaskan karena Gereja Katolik selalu berada di garis terdepan mengupayakan perdamaian dan solidaritas. "Tampaknya ada keinginan untuk meningkatkan ketegangan, mencoba melibatkan seluruh kelompok sosial, termasuk gereja-gereja," tutur Benedettini lebih jauh.
Paus Yohannes Paulus II merupakan penentang perang Irak yang dimotori Amerika Serikat (AS). Ledakan bom beruntun mengguncang lima gereja di Baghdad serta Mosul pada hari Minggu, menewaskan 11 orang dan melukai lebih dari 50 orang. Ledakan pertama terjadi di empat gereja di Baghdad, yakni dua ledakan di Karada, satu bom meledak di wilayah Dora, dan bom berikutnya meledak di kawasan Baghdad baru. Gereja kelima yang dihantam bom berada di Mosul, sekitar 220 mil arah utara Baghdad.
Serangan tersebut menurut sejumlah pejabat militer AS dan Irak bukanlah aksi bom bunuh diri. Serangan bom ke gereja-gereja tersebut adalah yang pertama sejak mulai meletup aksi kekerasan selama 15 bulan setelah tumbangnya Saddam Hussein. Bom pertama meledak di luar Gereja Armenia di pusat Kota Baghdad. Berselang satu jam kemudian, tiga bom meledak di gereja lain. Insiden pengeboman gereja tersebut diduga merupakan taktik baru gerilyawan Irak.
Sejumlah saksi mata mengatakan, bom mobil meledak di luar Gereja Armenia, saat kebaktian malam tengah berlangsung. Jendela-jendela gereja porak-poranda akibat dahsyatnya serangan. Kepingan-kepingan logam berserakan di jalan. Sedikitnya tiga bangkai mobil yang terbakar terlihat setelah ledakan. "Saya melihat wanita, anak-anak, dan pria terluka. Kaca jendela pecah berkeping-keping.
Pecahan kaca berserakan di lantai," ujar Juliette Agob, yang tengah berada dalam gereja saat ledakan berlangsung. Sekitar 10 menit kemudian, saat dinas darurat bergegas mendatangi lokasi, ledakan kedua terjadi di luar Gereja Katolik Syuriah. "Ini tindak kejahatan. Ini hari Minggu. Kami mengadakan misa. Ada banyak wanita dan anak-anak," ujar Uskup Raphael Kutami di Gereja Syuriah.
Ungkapan Duka
Serangan bom sejumlah gereja tak urung menyulut berbagai kecaman. "Ini bukan serangan terhadap Muslim atau Kristen, tetapi ini serangan terhadap Irak," kata Deputi Menlu Irak Labid Abawi. Sejumlah ulama Muslim di Irak juga mengutuk serangan itu dan menyampaikan ucapan turut berduka cita terhadap komunitas Kristen.
"Ini tindakan biadab dan menargetkan serangan terhadap seluruh rakyat Irak," kata Abdul Hadi al-Daraji, juru bicara ulama Syiah, Muqtada al-Sadr, kepada Televisi Al-Jazeera. Mohammed Fadil al-Samara'i, pejabat Partai Islam Irak Sunni, menuding serangan dilakukan oleh kelompok teroris dan pihak-pihak lain yang "mengambil keuntungan dengan merekayasa kekacauan sipil di Irak." Untuk menghindar dari kekacauan, banyak warga Kristen Irak yang mengungsi ke Yordania dan Suriah sembari menanti pulihnya situasi.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
|