Pesan “Angelus” Hari Minggu 25 Juli 2004: Dunia Harus Akhiri Konflik-Konflik Di Afrika, Kata Paus
Wednesday, Jul. 28, 2004 Posted: 8:07:18PM PST
CASTEL GANDOLFO, 25 Juli 2004 – Paus Yohanes Paulus II menyerukan agar diakhiri konflik-konflik yang berdarah di Afrika, khususnya di Uganda dan di daerah Darfur, Sudan bagian barat. Paus memohon komitment yang lebih besar dari pemerintah-pemerintah nasional setempat dan dari komunitas dunia serta meminta doa-doa dan solidaritas, kesetiakawanan dari umat Katolik di seluruh dunia pada hari Minggu (7/25).
Hal itu disampaikan Paus Yohanes Paulus II, sebelum mendaraskan doa “Angelus" hari Minggu tengah hari (7/25) bersama sekitar seribu peziarah yang berkumpul tanpa menghiraukan hujan deras di halaman rumah kediaman musim panas paus di Castel Gandolfo. Bapak Suci mengatakan: “Selama hari-hari yang santai dan istirahat ini, saya sering memikirkan kondisi-kondisi tragis yang sedang diderita orang di berbagai daerah di dunia.”
"Selama lebih dari 18 tahun , Uganda Utara telah diirundung malapetaka karena konflik-konflik yang tidak manusiawi, yang menyebabkan jutaan orang menderita, khususnya anak-anak, “ kata Paus. “Banyak di antara anak-anak, dicekam oleh ketakutan dan kehilangan masa depan, merasa dipaksa ‘menjadi tentera.’”
"Saya menghimbau kepada komunitas internasional dan kepada para penguasa politik nasional , agar mengakhiri konflik-konflik yang tragis ini dan memberikan prospek untuk perdamaian yang sungguh-sungguh nyata bagi seluruh bangsa Uganda,” kata Paus menasehati.
Paus juga menyatakan keprihatinannya akan “situasi yang dialami penduduk Darfur yang dicintai. Darfur terletak di Sudan bagian barat berbatasan dengan Chad. Perang yang makin menghebat dalam bulan-bulan belakangan ini, menyebabkan lebih banyak kemiskinan, keputusasaan dan kematian. Konfrontasi yang sengit selama dua dekada telah menyebabkan banyak orang meninggal, orang-orang terusir dari tempat tinggalnya dan mereka menjadi pengungsi ,” kata Yohanes Paulus II, “Bagaimana kita bisa tetap tinggal acuh tak acuh?”
Mengingat situasi yang kritis, Paus “dengan sepenuh hati menyampaikan permohonan kepada para penguasa politik dan organisasi-organisasi internasional , supaya mereka tidak melupakan saudara-saudara kita yang sangat menderita.”
Akhirnya , Yohanes Paulus II menyerukan secara khusus kepada orang-orang Kristiani agar mendoakan orang-orang ini dan menunjukkan kesetiakawanan secara nyata.
"Di Uganda, para uskup dibantu oleh diosis-diosis lainnya dari seluruh dunia dan oleh organisasi-organisasi relawan. Mereka sedang bekerja dengan kemurahan hati untuk rekonsiliasi nsional dan membantu orang-orang dalam kesulitan,” ujar Paus. Bapak Suci menambahkan: ”Di Darfur, beberapa hari lalu saya sudah mengirim justru ketua Dewan Kepausan ‘Cor Unum” (Satu Hati), Uskup Agung Paul Josef Cordes, supaya ia menyampaikan kepada orang-orang yang menderita itu kesetiakawanan rohani dan jasmani dari Takhta Suci dan Gereja Universal.” (Zenit)
Mirifica.net
|