Pemimpin Kristiani Dunia Afirmasi Usaha Pembasmian Kemiskinan Sidang Umum PBB
Wednesday, Sep. 14, 2005 Posted: 11:48:21AM PST
Lebih dari 30 pemimpin Kristiani dari berbagai denominasi di seluruh dunia berkumpul pada hari Minggu pada "Consultation of Religious Leaders on Global Poverty" (Konsultasi Pemimpin-pemimpin Religius mengenai Kemiskinan Dunia) di Washington D.C., AS, untuk mengafirmasi Millennium Development Goals yang dtetapkan anggota-anggota PBB tahun 2000.
Sebuah pengumuman resmi akan segera diterbitkan mengenai hasil dari konsultasi tersebut dan langkah-langkah yang telah disetujui untuk diambil oleh umat Kristiani di seluruh dunia dalam menguatkan kolaborasi antar mereka sendiri dan antar pemerintah yang bertujuan untuk mengefektifkan pekerjaan bagi para kaum miskin.
Konsultasi itu muncul ditengah-tengah seruan dari Paus Benediktus XVI agar mengafirmasi kembali komitmen para anggota PBB untuk menolong mereka yang miskin, sakit dan lapar di Sidang Umum Majelis Puncak PBB yang dilangsungkan di New York mulai dari 14-16 September mendatang.
Paus mengatakan pada hari Minggu: "Saya mengekspresikan harapan saya yang sungguh-sungguh agar para pemerintahan yang bersatu disana dapat menemukan solusi-solusi yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dalam semangat keharmonisan dan solidaritas yang murah hati."
Dia juga meminta kembali kepada negara-negara kaya untuk mengambil langkah nyata membasmi kemiskinan: "Saya terutama berharap bahwa ukuran tindakan yang tepat dapat diimplementasikan untuk merespon masalah-masalah yang paling mendesak yang diciptakan oleh kemiskinan ekstrim, penyakit dan kelaparan, yang mana mempengaruhi begitu banyak populasi."
Salah seorang anggota dewan internasional World Evangelical Alliance (WEA) Rev. Ndaba Mazabane mengatakan bahwa Konsultasi itu menyediakan "komunitas religius dengan sebuah kesempatan besar untuk merefleksikan bersama-sama mengenai cara-cara dimana kita dapat menjadi bagian dari solusi di dalam pertempuran melawan kemiskinan 'raksasa' yang memporak-porandakan begitu banyak orang-orang kita."
Pertemuan multi-denominasional itu diadakan di Washington National Cathedral termasuk psesi-sesi konsultatif tertutup yang berlanjut samapi hari Selasa sebelum sebuah pengumuman resmi disampaikan kepada PBB oleh seorang delegasi yang mewakili Konsultasi itu.
Eva N.
|