Blair akan Perangi 'Ideologi Ekstrem'
Thursday, Jul. 21, 2005 Posted: 11:18:53AM PST
|
( AP Photo/Pool, Andrew Parsons) |
PM Inggris, Tony Blair, meminta dukungan kaum Muslim Inggris untuk memerangi 'ideologi ekstrem'. Blair menyebut Islam garis keras seperti Alqaidah sebagai kelompok berideologi ekstrem.
Selasa (19/7) kemarin, bertempat di Downing Street Nomor 10 (Kantor PM Inggris), Blair menerima 50 umat Islam Inggris. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari ulama, pebisnis, hingga intelektual. Ikut dalam pertemuan itu, kelompok oposisi Inggris yang selama ini mengritik kebijakan Blair.
Blair juga membicarakan respons atas tragedi bom London yang terjadi pada Kamis (7/7) dan menewaskan 53 orang. Blair ingin tahu ideologi seperti apa yang bisa 'memaksa' kaum muda Islam rela melakukan aksi pengeboman yang juga menewaskan dirinya.
Perwakilan Dewan Muslim Inggris, Inayat Bunglawala, mengatakan ada semacam kekecawan yang tinggi di kalangan muda Islam. Rasa kecewa itu, kata Inayat, meliputi persoalan ekonomi, harga diri, dan ketidakadilan yang terjadi.
Invasi AS ke Irak yang didukung penuh Inggris, jelas Inayat, memudahkan kelompok Alqaidah untuk memanfaatkan kekecewaan kaum muda Inggris itu. ''Jelas, ini ada kaitannya dengan serangan ke Irak,'' katanya sebelum pertemuan dengan Blair.
Pertemuan umat Islam dengan Blair diadakan sehari setelah lebih dari 500 Muslim Inggris mengutuk pengeboman London. Mereka mendeklarasikan bahwa bom bunuh diri merupakan tindakan ''yang sangat-sangat dilarang agama''.
Terkait dengan penyebab ledakan di London, dua pertiga warga Inggris --berdasarkan polling Guardian-- percaya terjadi karena penjajahan Inggris ke Irak. Sebanyak 33 persen hasil polling menyatakan keterkaitan invasi ke Irak dengan bom itu sangat kuat. Tapi, 31 persen lainnya mengatakan tidak terlalu kuat (kecil) dan 28 persen mengaku tidak yakin.
Eva N.
|