Laporan Keuangan Vatikan: Defisit Tiga Tahun Berturut–Turut
Thursday, Jul. 15, 2004 Posted: 12:02:46AM PST
KOTA VATIKAN, -- Laporan keuangan Takhta Suci yang terakhir (2003) memperlihatkan bahwa “kekayaan Vatikan” hanya suatu dongengan. Demikian dikatakan seorang pejabat Gereja.
Dengan sebuah senyuman dalam konferensi pers hari Kamis (8 Juli) Kardinal Sergio Sebastiani mengatakan: "Jika kami mempunyai begitu banyak uang, kami tidak akan perlu mengulurkan tangan minta bantuan.”
Dalam konferensi pers itu, Kardinal Sebastiani, presiden Prefektur Urusan Ekonomi Takhta Suci menyajikan angka-angka defisit Vatikan untuk tahun pembukuan 2003.
Ketika seorang wartawan mengajukan pertanyaan: "Dan bagaimana tentang kekayaan Vatikan?”, Kardinal Sebastiani menjawab: "Hanya suatu dongengan, yang sebenarnya sangat membosankan.”
Kardinal Sergio Sebastiani menjelaskan bahwa dalam tahun silam ketika situasi ekonomi internasional memburuk, Tahkta Suci menterapkan program “hidup sederhana” untuk mengendalikan defisit sedapat mungkin.
Di Kantor Pers Vatikan, Kardinal itu menyajikan Laporan Keuangan Terkonsolidasi Takhta Suci untuk Tahun Pembukuan 2003, yang memperlihatkan defisit sebesar 11.8 juta dollar AS.
Ini adalah untuk tahun ketiga berturut-turut Takhta Suci mengalami defisit, meskipun defisit tahun 2003 lebih sedikit dari tahun sebelumnya, 16.6 juta dollar.
Dalam tahun 2003, Tahkta Suci mencatat pemasukan sebanyak 251 juta dollar dan pengeluaran sebanyak 263 juta dollar, suatu laporan keuangan yang sebanding dengan laporan keuangan dari beberapa keuskupan di negara-negara maju.
Antara tahun 1993 dan 2000 Takhta Suci menutup laporan keuangannya tanpa defisit setelah Paus Yohanes Paulus II memanggil sidang para ketua Konferensi–Konferensi Wali Gereja di seluruh dunia tahun 1991 untuk mempromosikan implementasi Canon 1271 Kitab Undang-Undang Hukum Kanon (Hukum Gereja).
Canon 1271 itu menjelaskan: "Dengan alasan ikatan persatuan dan amal dan sesuai dengan sumber-sumber daya keuskupan mereka, para uskup harus membantu mendapatkan sarana-sarana yang diperlukan Takhta Suci, sesuai dengan kondisi-kondisi waktu, sehingga Takhta Suci mampu memberikan pelayanan yang memadai kepada Gereja universil.”
Dengan pertemuan para ketua Konferensi Wali Gereja dari seluruh dunia itu, berakhirlah defisit anggaran Takhta Suci selama 23 tahun . Defisit tahun 1991 merupakan defisit yang paling tinggi, sebanyak 86 juta dollar.
(Zenit)
|