Dialog Orthodox-Vatikan Siap Dilanjutkan
Hubungan ekumenikal antara dua denominasi Kristiani terbesar di dunia telah menuju sebuah langkah maju saat para pemimpin Orthodox yang berkunjung ke Vatikan
Tuesday, Jul. 5, 2005 Posted: 3:05:11PM PST
Hubungan ekumenikal antara dua denominasi Kristiani terbesar di dunia telah menuju sebuah langkah maju saat para pemimpin Orthodox yang berkunjung ke Vatikan mengatakan pada Paus Benediktus XVI Kamis lalu bahwa dialog teologikal siap untuk dilanjutkan.
Beberapa pemimpin gereja penting dikirimkan oleh Ekumenikal Patriarch Bartholomew I, pemimpin spiritual dari 200 juta umat Orthodox, untuk bergabung dalam Misa Rabu di Basilika Santo Petrus untuk menandai hari peringatan Santo Petrus dan Paulus.
Dalam peristiwa tersebut, pemimpin delegasi During Metropolitan John of Pergamon mengatakan bahwa gereja-gereja Orthodox telah setuju untuk menominasikan dua delegasi ke dewan internasional untuk dialog teologikal diantara dua Gereja tersebut, yang mana artinya hal ini akan memulai kembali dialog yang telah mendingin selama lima tahun.
Paus Benediktus XVI, yang mewarisi entusiasme dari pendahulunya, almarhum Paus Yohanes Paulus II, untuk mengatasi perbedaan dengan Gereja Orthodox, merespon secara positif inisiatif rekonsiliasi Orthodox itu.
"Kami merasa perlu untuk menyatukan kekuatan dan tidak membuang-buang energi sehingga dialog teologikal resmi, yang dimulai pada tahun 1980 antara Gereja Katolik dan gereja-gereja Orthodox, dapat dilanjutkan kembali dengan semangat yang baru."
Gereja Orthodox dan Gereja Katolik Roma berpisah pada tahun 1054. Baru-baru ini, hubungan kedua pihak menjadi tegang karena adanya tuduhan Orthodox atas pekerjaan para misionaris Katolik yang agresif di Eropa Timur, dan juga karena perselisihan properti. Akan tetapi, Vatikan telah berulang-ulang kali menyangkal tuduhan tersebut.
Benediktus mengatakan pada hari Rabu bahwa "proses klarifikasi teologikal dan sejarah…telah melahirkan buah yang dapat dilihat." Perselisihan berabad-abad lamanya antara dua Gereja itu sangat menantikan penyembuhan di masa mendatang.
Sandra Pasaribu
|