Live 8 Desak Pemimpin Dunia Berantas Kemiskinan
Monday, Jul. 4, 2005 Posted: 12:14:26PM PST
|
Bob Geldof (kiri) dan Paul McCartney tampil dalam konser Live 8 di Hyde Park, London, 2 Juli 2005. (Stephen Hird/Reuters) |
|
Kerumunan konser Live 8 di Hyde Park, London, Sabtu, 2 Juli 2005. Dari Johannesburg ke Philadelphia, dari Berlin ke Tokyo, para musisi berkumpul untuk sebuah marathon musik global untuk meningkatkan kesadaran akan kemiskinan di Afrika dan menekan para pemimpin dunia Kelompok Delapan yang akan bertemu di Skotlandia minggu ini. (AP Photo/Sergio Dionisio) |
|
Band Jars of Clay tampil dalam konser Live 8 di Philadelphia, Sabtu, 2 Juli 2005. (AP Photo/Carolyn Kaster) |
Konser musik yang disebut-sebut terbesar di dunia, menggebrak kota-kota besar di dunia untuk mendesak para pemimpin negara-negara kaya meningkatkan langkah mereka untuk memberantas kemiskinan di negara-negara miskin yang dimulai pada hari Sabtu, 2 Juni 2005.
Konser itu diadakan di empat benua dan sepuluh kota-kota besar di dunia, dimulai dari Tokyo sampai Amerika Utara, mengumpulkan satu juta orang dalam acara langsung dan sekitar 3 juta orang menyimak melalui televisi dan radio.
Visi yang tidak biasa dari Bob Geldof membawa para selebritis dunia bersama-sama bersatu untuk berseru kepada negara-negara terkaya di dunia mengambil tindakan dan melawan kemiskinan di Afrika. Geldof, seorang musisi dan aktivis Inggris, duapuluh tahun lalu sukses mengadakan konser Live Aid untuk membawa perhatian dunia atas kelaparan dan kemiskinan di Afrika. Live 8 diadakan untuk mendukung Kampanye Make Poverty History yang berbasis di Inggris.
Di Hyde Park, London, lebih dari 200.000 orang menyaksikan penyanyi top dunia termasuk Elton John, Madonna, dan Pink Floyd, U2, REM, dan Coldplay. Selebriti lain seperti Bill Gates dan David Beckham muncul untuk berbicara kepada kerumunan untuk mendukung isu G8 Geldof. Bergabung dalam acara itu juga Sekjen PBB Kofi Annan, dan di Johannesburg, mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.
Bob Geldof menyatakan tujuan konser itu adalah mendesak para pemimpin Kelompok Delapan (G8) beranggotakan negara industri maju untuk mengambil lebih banyak lagi langkah untuk menurunkan kemiskinan, terutama di Afrika. KTT G8 akan diadakan di Gleneagles, Skotlandia, 6-8 Juli. KTT tersebut juga disambut ribuan demonstran yang melakukan long-march di Edinburgh guna mendukung gerakan para musisi dalam konser Live 8.
Geldof menyatakan bahwa acara tersebut dimaksud demi "melaksanakan mandat besar untuk aksi dalam sejarah" guna memerangi kemiskinan yang telah "membunuh 50.000 orang tiap hari di Afrika.
Sementara itu di AS, Live 8 diadakan di Philadelphia. Tampil band musik Kristiani Jars of Clay, Rick Warren, yang bergabung dengan Bon Jovi, Dave Matthews Band, Maroon 5, Sarah McLachlan, Rob Thomas, Stevie Wonder, Toby Keith, Alicia Keys, Black Eyed Peas and Will Smith.
Rick Warren, pendiri Gereja Saddleback California, dan pengarang buku terlaris, The Purpose Driven Life, percaya bahwa Gereja adalah yang paling diperlengkapi untuk memecahkan permasalahan Afrika.
Dalam wawancaranya dengan ANS di konser Live 8 di Philadelphia, hari Sabtu, Warren mengatakan, "Saya secara pribadi percaya bahwa persoalan-persoalan ini tidak dapat dipecahkan oleh pemerintahan. Saya percaya bahwa hanya gereja yang dapat memecahkan persoalan-persoalan itu, karena hanya gereja yang mempunyai saluran distribusi paling banyak di dunia."
Warren mengatakan, "Kita juga mempunyai tentara terbesar. Kita mempunyai satu milyar prajurit dan kita mempunyai janji akan kekuatan Tuhan. Kita mempunyai mandat biblikal dan kita mempunyai autoritas moral untuk melakukannya."
Ia menjelaskan mengapa ia berada di konser Live 8. "Saya berpikir. 'Saya harus ada disana,' Jika umat Kristiani harus berada, mereka harus berada di mana orang-orang membicarakan tentang kemiskinan. Jadi saya merasa harus muncul dengan kuat, karena jika kita tidak, dunia akan melihat dan berkata, 'Kemana semua orang Kristiani saat kami membicarakan tentang kemiskinan.'"
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|