Krisis Keuangan di Church of England Mendesak Adanya Perubahan Struktur untuk Pendanaan Misi
Sebuah laporan terakhir kepada Sinode Umum dari Gereja Inggris untuk bulan Juli mengungkapkan adanya suatu krisis keuangan serius yang telah mengancam pekerjaan misi gereja
Monday, Jun. 13, 2005 Posted: 7:47:29AM PST
Sebuah laporan terakhir kepada Sinode Umum dari Gereja Inggris (Church of England) untuk bulan Juli mengungkapkan adanya suatu krisis keuangan serius yang telah mengancam pekerjaan misi gereja. Maka daripada itu, diharapkan adanya tindakan cepat dan pertimbangan kembali dalam suatu usaha untuk memperbaiki keuangan gereja itu.
Laporan interim itu dihasilkan oleh kelompok misi gereja dalam bidang sumber dan akan didiskusikan oleh Sidang Umum di York, Inggris, bulan depan.
Laporan itu telah menyalahkan penyebab krisis keuangan saat ini karena adanya pengeluaran yang amat sangat besar untuk dua aspek - £250 juta biaya untuk pemeliharaan dari ribuan gedung-gedung milik gereja dan juga pembayaran untuk upah dan pensiun imam dan pekerja yang mencapai £140 juta dalam satu tahun saja.
Walaupun biaya pemeliharaan gereja semakin meningkat, keanggotaan gereja yang semakin berkurang dan juga sumbangan-sumbangan yang masuk semakin memperburuk masalah. Laporan itu juga mengungkapkan bahwa lebih dari setengah 16.000 gereja-gereja yang menjadi anggota mempunyai kurang dari 50 anggota. Jumlah rata-rata yang hadir mingguan pada tahun 2003 sebanyak 1.187.000 orang, bandingkan saat tahun 1968 jumlahnya 1.6 juta orang.
Berdasarkan atas penemuan ini, laporan itu mengakui bahwa Gereja Inggris perlu membuat perubahan mendesak untuk memperbaiki keuangannya sehingga dapat membangkitkan kembali pekerjaan misi. Jelas, hal ini akan melibatkan tindakan nyata untuk mengurangi pengeluaran dana yang tidak efisien. Sebagai tambahan, prioritas dan nilai-nilai yang berfokus pada gereja yang berpusat pada misi harus dibentuk.
Laporan itu menyarankan adanya pemberhentian sekitar 3.000 imam/pekerja, melatih lebih banyak umat untuk melakukan tugas dengan tidak dibayar dan menutup gereja yang kurang aktif.
"Adanya jumlah gereja-gereja kecil yang begitu banyak memberikan pertanyaan serius mengenai misi dan keuangan kepada Gereja saat itu (gereja) berusaha untuk menyokong dan mengembangkan kesaksiannya kepada bangsa."
Laporan itu juga mendesak adanya sumber-sumber yang lebih baik dari keuskupan-keuskupan dan katedral-katedral untuk secara sukarela tidak menerima pendanaan nasional yang mereka terima untuk membayar upah uskup dna imam, dna menistribusikan uang ke area-area miskin yang berjuang dalam pelayanan mereka. Saat ini, dibandingkan £140 juta yang dihabiskan untuk pension iman, pendanaan misi jemaat hanyalah £4.5 juta.
"Kenyataanya Gereja Inggris diberkati dengan sumber0sumber substansial dibandingkan dengan Gereja Kristiani di bagian-bagian dunia yang lain."
"Namun, di banyak tempat, sangat sulit menopang pelayanan yang telah ada, apakah itu karena penghasilan personal yang rendah dan/atau pemberian dan/atau keanggotaan yang sedikit."
Sidang Umum diharapkan akan mendiskusikan hal ini secara mendetail isi dokumen itu saat bertemu di York, 8-12 Juli 2005.
Eva N.
|