Peran Pendidikan Kristiani Dalam Membangun Bangsa

Lembaga Pendidikan Kristiani Indonesia harus berperan serta mencerdaskan bangsa

Wednesday, Mar. 16, 2005 Posted: 7:15:01PM PST

Oleh Ir. Antonius Tanan M.BA, M.Sc
Ketua Kompartemen Pendidikan
DPP AYUB

Perbedaan Indonesia dan Singapura 40 tahun yang lalu tidak banyak, tapi sekarang bedanya banyak sekali. Indonesia masih negara berkembang sedangkan Singapura sudah menjadi negara maju dan bukan hanya di Asia saja tapi didunia.

Ketika perdana menteri Singapura bertemu dengan presiden Abdurrahman Wahid, beliau bertanya ‘apa rahasianya sampai bisa maju? Ia menjawab education (pendidikan). Begitu juga dengan perdana menteri Inggris, beliau mengatakan ada tiga hal yang penting di Inggris yaitu 1. Education 2. Education 3. Education. Sekarang pertanyaannya, bisakah bangsa kita maju atau berkembang tanpa education? Sejarah dunia telah membuktikan bahwa pendidikanlah yang menjadi paspor untuk masa depan. Barangkali melalui AYUB ini kita bisa memberikan sesuatu untuk berperan serta dalam membangun bangsa. Kita berharap, pendidikan kristiani menjadi peringkat yang nyata dalam pembangunan masa depan Indonesia. Andaikan kita sekarang masih di titik awal ataupun baru beberapa step dari titik awal, kita masih punya peluang yang cukup besar untuk menyatakan kepada bangsa ini, bahwa kehadiran kita menjadi berkat buat bangsa dan masyarakat luas umumnya.

Berdasarkan pengamatan sudah banyak sekolah kristiani (kristen/katolik) yang ditutup dan semua itu tidak lepas dari begitu banyaknya pilihan-pilihan baru yang ditawarkan kepada orang tua murid. Jadi, cara untuk menjadikan lembaga pendidikan kristiani sebagai berkat untuk bangsa ini adalah dengan kembali menampilkan lembaga kristiani itu sendiri sebagai lembaga yang bermutu dan bisa menjangkau masyarakat seluruhnya. Lembaga pendidikan kristiani harus menjadi lembaga yang terbuka.

Kita berharap masa depan lembaga pendidikan kristiani benar-benar men-jadi pelopor dalam mutu pengembangan kurikulum yang lebih baik. Dalam segi kualitas memang ada lem-baga pendidikan kristiani yang sudah punya nama baik, tetapi sebaiknya tidak hanya dikota-kota besar saja, melainkan harus tersebar dari ujung Barat sampai ujung Timur Indonesia, sehingga yang sudah baik itu dirasakan secara merata dibumi persada ini. Namun pertanyaannya, bagaimana mencapai sebuah pendidikan yang berkualitas tanpa harus mahal? Bagaimana kita juga bisa menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu? Ada beberapa strategi yang bisa masyarakat lakukan yaitu: pertama, cross subsidi yang bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga yang cukup besar. Jadi, dia bisa membagi-bagi kelompok sekolahnya, barangkali ada yang lebih mahal, menengah, dan murah sehingga dengan adanya saling cross subsidi, memungkinkan yang murah bisa survive tapi yang lebih murah ini punya saudara yang lebih mahal, yang punya akses pada teknologi terakhir, dan juga punya akses pada kurikulum terakhir agar supaya terjadi keseimbangan. Kedua, apabila ada kelompok-kelompok masyarakat atau gereja yang terpanggil untuk mengembangkan sekolah-sekolah yang murah tapi bukan murahan, artinya ada sekelompok orang yang berani berkomitmen memberikan subsidi secara finansial, baik itu gereja yang membantu kelompok yang paling bawah. Membuat sekolah yang berkualitas baik tidak mungkin harganya murah. Sekolah yang baik itu tidak murah, ada harga yang harus dibayar.

Next Page: 1 | 2 |