Toleransi dan Kebebasan Agama 2005
Monday, Jan. 3, 2005 Posted: 6:24:09PM PST
Beberapa harapan dan kekecewaan menyertai manusia dalam mengakhiri tahun 2004. Bencana alam tsunami dikabarkan telah mengambil nyawa lebih dari 100.000 orang di Asia Tenggara dan Selatan. Kita perlu menundukkan kepala bagi korban yang terdiri dari berbagai bangsa dunia. Peperangan di Irak akan memakan waktu yang panjang.
Harapan terbentuknya negara Palestina masih menjadi impian. Untuk pertama kalinya seorang pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, hadir dalam peringatan Natal di gereja Bethlehem. Sudah beberapa tahun almarhum pemimpin Palestina Yasser Arafat dilarang merayakan merayakan Natal bersama umat Palestina di gereja Bethlehem.
Selama beberapa tahun kursi yang disediakan untuk tempat duduk Yasser Arafat tetap kosong karena ia tidak diperkenankan untuk menghadiri perayaan Natal. Terbetik dalam pikiran penulis tentang toleransi agama Kristen dan Islam di Timur Tengah. Pemimpin Palestina tidak ada masalah untuk hadir dalam perayaan Natal di gereja Bethlehem.
Anggapan bahwa konflik Israel dan Palestina adalah konflik Kristen- Islam sebenarnya tidak tepat. Banyak pejuang Palestina adalah orang Kristen seperti George Habbas.
Lebih banyak orang Palestina yang Kristen daripada orang Yahudi yang Kristen. Banyak orang Kristen Palestina juga menjadi korban peluru Israel.
Penggeseran konflik Palestina dan Israel menjadi konflik agama Islam Kristen telah mengganggu hubungan Kristen dan Islam. Di Indonesia ada pemahaman yang keliru dari umat beragama tentang konflik Palestina dan Israel. Tur ziarah ke Israel bisa disalahgunakan oleh pendukung Israel untuk menanamkan simpati dan dukungan politik dari para peziarah yang mengunjungi tanah Palestina dan Israel.
Segala yang buruk ditimpakan pada orang Palestina sedangkan yang baik pada orang Israel. Tidak sedikit orang Kristen di dunia telah termakan oleh propaganda Israel sehingga mereka menganggap pejuang Palestina sebagai kaum teroris, sedangkan penindasan dan penguasaan tanah Palestina oleh Israel (yang didukung Amerika Serikat) sebagai kehendak Allah dan memenuhi nubuat Alkitab.
Perdamaian di Timur Tengah merupakan bagian penting untuk memulihkan hubungan yang baik pengikut agama Kristen dan Islam. Orang Kristen perlu secara aktif bekerja sama dengan umat Islam di Indonesia untuk memberikan simpati pada perjuangan orang Palestina dalam memperoleh kemerdekaan mereka.
Di Tiongkok kelas menengah mulai menerima perayaan Natal sebagai bagian dari gaya hidup untuk dirayakan di era globalisasi. Ada keunikan sendiri dalam merayakan Natal. Tidak berbeda dengan bagian lain di dunia, di Tiongkok, Natal juga merambah ke shoping mall, hotel dan kantor perusahaan dan sekolah. Mereka merayakan Natal, menghias pohon terang di rumah mereka, tanpa harus dikaitkan dengan peristiwa agama.
Natal merupakan kesempatan mengundang teman untuk makan bersama dan memberikan hadiah untuk memperat persahabatan. Tak jarang Natal dipakai untuk menjalin guanxi dalam bisnis. Banyak mahasiswa lokal di Tiongkok bergabung dengan mahasiswa asing untuk mengikuti Christmas carol. Mereka menyanyi dan membagikan permen di malam Natal yang dingin.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
Eva N.
|