Adven, Masa Penantian dan Pertobatan
Oleh : Sutarno
Saturday, Nov. 27, 2004 Posted: 7:07:28PM PST
Sesuai dengan arti kata adven, yaitu kedatangan, maka selama Masa Raya Adven, Jemaat memusatkan hati dan pikiran kepada peristiwa kelahiran dan kedatangan Yesus Kristus sebagai Mesias atau Juru Selamat yang dijanjikan Tuhan, sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh para nabi dan saksi-saksi Tuhan dari zaman Perjanjian Lama. Masa Raya Adven dengan begitu dijadikan masa penantian akan peristiwa kelahiran atau kedatangan Mesias tersebut.
Oleh sebab itu, selama Masa Raya tersebut pembacaan firman Tuhan dan renungannya, secara khusus diambil dari, dan didasarkan pada, ayat-ayat Alkitab yang berkenaan dengan ramalan-ramalan tentang kedatangan Mesias itu, seperti misalnya Yesaya 7:14; 9:1-6; 11:1-10; Mikha 5:1.
Dalam ramalan-ramalan tersebut, nama Yesus memang tidak disebut secara khusus dan jelas. Namun isi dari ramalan-ramalan itu, kalau direnungkan secara mendalam, jelas menggambarkan dan menunjuk kepada apa yang akan dilakukan Tuhan dalam rangka penyelamatan umat-Nya melalui seorang Mesias. Dan Yesus, melalui hidup dan ajaran-ajaran-Nya, telah menggenapi semua fungsi Mesias sebagaimana yang diramalkan itu.
Pengharapan akan datangnya Mesias sebagai Juru Selamat, lahir dari situasi penderitaan dan kesengsaraan lahir dan batin, jasmaniah dan rohaniah yang dirasakan sangat mencekam dan menekan, di mana perspektif penyelesaian dan pelepasannya oleh kekuatan dan kemampuan sendiri, terasa gelap dan tak menentu, sehingga membuat putus asa.
Semakin berat penderitaan, kesengsaraan dan keputusasaan tersebut dirasakan, semakin besar pula pengharapan akan datangnya Sang Juru Selamat. Dalam hubungan ini, makna Masa Raya Adven, yaitu masa penantian dan pengharapan akan kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias, juga sangat erat kaitannya dengan seberapa besar kesadaran akan penderitaan dan kesengsaraan yang sedang dan akan dialami dalam hidup kini maupun kelak.
Selain itu juga ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari penderitaan dan kesengsaraan tersebut. Itulah sebabnya, Masa Raya Adven dapat menjadi amat tidak bermakna, dan tinggal sebagai tradisi kosong belaka bagi seseorang. Kenyataan inilah yang mungkin telah membuat Masa Raya Adven menjadi kurang memperoleh perhati-an dan penekanan khusus dalam kehidupan Jemaat sekarang ini!?
DI dalam zaman Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis merupakan utusan Tuhan yang bertugas mendahului kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus, untuk mempersiapkan dan meratakan jalan bagi-Nya. (Matius 3:1-12).
Di dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias itu, Yohanes mengingatkan orang banyak yang menanti-nantikan Mesias, dengan seruannya, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 3:2). Pertobatan adalah syarat untuk dapat diterima ke Kerajaan Sorga, simbol keselamatan dan kesejahteraan sejati yang abadi.
Adapun mengenai implikasi praktis dari pertobatan itu dinyatakan oleh Yohanes Pembaptis antara lain dengan menunjuk kepada perbuatan-perbuatan berikut, "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, baiklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."
Next Page: 1 | 2 |
|