Holis Pelaku Pengeboman Malam Natal
Thursday, Oct. 7, 2004 Posted: 7:54:57PM PST
BANDUNG -- Polda Jawa Barat (Jabar) memastikan terdakwa yang kini diadili di Pengadilan Negeri Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dalam kasus penggunaan dokumen palsu saat berupaya menyeberang ke Filipina adalah salah seorang pelaku pengeboman pada malam Natal, 24 Desember 2000.
Kapolda Jabar Irjen Edi Darnadi, kemarin, mengatakan, terdakwa bernama Holis sudah mengaku melakukan pengeboman di sebuah tempat peribadatan di Pangandaran, Kabupaten Ciamis. Saat itu, kelompok ini juga melakukan pengeboman di enam lokasi lainnya di Pulau Jawa.
''Polda Jabar akan menjemput Holis. Sebelumnya kita sudah mengirim penyidik dari Direskrim (Diretorat Reserse Kriminal) Polda Jabar dan mendapat pengakuan bahwa Holis memang salah satu anggota kelompok pengeboman itu,'' kata Kapolda usai pelantikan anggota baru Brigade Mobil (Brimob) Polda Jabar, kemarin.
Ketika melakukan pengeboman di Pangandaran, kelompok ini menggunakan sepeda motor Vespa yang ditumpangi tiga orang, termasuk Holis. Dalam sepeda motor itu juga tersimpan bahan peledak. Tetapi, sebelum sampai di lokasi sasaran, kendaraan itu meledak dan salah seorang rekan Holis bernama Yoyo tewas di tempat kejadian.
Seorang pelaku lainnya, Dedi, menderita luka berat dan setelah sembuh diadili di Pengadilan Negeri Ciamis. Sedangkan Holis yang menderita luka ringan kabur.
Selain di Ciamis, pada malam Natal itu bom juga meledak di sebuah ruko di Antapani, Bandung, yang menewaskan empat orang pelaku. Nama DR Azahari, Nurjaman, Jabir dan beberapa nama lainnya di sebut-sebut sebagai dalang teror bom tersebut. Beberapa orang yang ditangkap dalam peledakan bom di Antapani seperti Iqbal, Aceng, dan Agus Miliar, kini menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung.
Kapolda mengakui, informasi yang diterima pihaknya tentang Holis, memang terlambat, sehingga baru diketahui saat persidangan di Manado digelar. Karena itu, ujarnya, Polda Jabar akan menunggu sidang selesai dan berusaha membawa Holis ke Bandung. Dia yakin peluang untuk membawa Holis ke Polda Jabar cukup besar.
''Di Jawa Barat jelas TKP (tempat kejadian perkaranya)-nya, sehingga ia kemungkinan akan dibawa ke sini. Waktunya kita tentukan kemudian,'' ungkapnya.
Ditanya kemungkinan Holis terkait dengan peristiwa peledakan bom di Kedutaan Besar Australia di Kuningan, Jakarta, Kapolda belum bisa memastikan.
''Belum ada keterangan keterlibatannya dalam peristiwa ledakan Kuningan itu, namun penyidikan akan dikembangkan termasuk motif kepergiannya ke Filipina,'' kata Edi.
Media Indonesia
|