Gereja Katolik Mendesak Pemerintah Memulai Pembicaraan Damai dengan Pemberontak Tamil
Saturday, Sep. 18, 2004 Posted: 12:11:19PM PST
Gereja Katolik di Kandy, Sri Lanka bagian tengah, mendesak pemerintah agar memulai kembali pembicaraan damai dengan pemberontak Tamil. Gereja Katolik juga telah mengusulkan cara-cara praktis untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 20 tahun.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk media Katolik pada 24 Agustus oleh Komisi Gereja untuk Keadilan, Perdamaian dan Pengembangan Manusia dan SETIK (sekretariat hak asasi manusia Keuskupan Kandy), menyatakan: "Kami yakin, pemerintah hendaknya bertindak lebih masuk akal dibanding sebuah kelompok bersenjata, dengan menunjukkan apa yang dibutuhkan sebenarnya dan strategi yang jelas dan tepat untuk mengatasi krisis etnis ini. Pemerintah hendaknya duduk di meja diskusi dengan pikiran terbuka."
Meskipun pernyataan itu mengakui Interim Self-Governing Authority (ISGA) yang diperdebatkan yang diajukan oleh Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE, Liberation Tigers of Tamil Eelam), pernyataan itu mengatakan, pemerintah hendaknya membuat keputusan tegas untuk memulai kembali pembicaraan damai, baik berdasarkan ISGA atau kerangka kerja lain yang menguntungkan kedua pihak.
Banyak faksi orang Sinhala menentang ISGA karena khawatir bahwa usulan LTTE itu akan mengarah pada pembentukan sebuah negara terpisah. Namun, pernyataan Gereja itu mengatakan, "Meskipun jika LTTE bersikeras untuk memulai kembali pembicaraan damai berdasarkan ISGA yang diusulkan oleh mereka ... pemerintah hendaknya tetap pergi ke meja diskusi ... dengan kesabaran dan pengertian."
mirifica
|