Iman Di Saat Kritis, Tema Pokok Pemberkatan Orang Sakit
Saturday, Sep. 4, 2004 Posted: 12:00:04PM PST
Tetap beriman dalam penderitaan ditekankan dalam pemberkatan orang sakit tahun ini di Basilika Nasional Bunda Maria Sri Lanka.
Acara tahunan yang dirayakan pada minggu terakhir Agustus (yang tahun ini jatuh pada 29 Agustus) di Basilika itu dihadiri lebih dari 200.000 peziarah. Basilika itu terletak di Tewatte, 15 kilometer utara Colombo.
Ketika berbicara kepada umat dalam bahasa Sinhala, Uskup Agung Colombo Mgr Oswald Gomis menguatkan hati mereka yang sedang menderita, dengan mengingatkan mereka bahwa "cara Allah bukan cara kita."
Prelatus itu juga menyinggung umat Katolik "yang terganggu dengan berbagai persoalan yang sedang kita hadapi sekarang ini."
Lebih dari 20 gereja Katolik dan Protestan diserang menyusul kematian Yang Mulia Gangodawila Soma Thero, biksu Buddha yang biasa berkotbah menentang "konversi tak etis" (perpindahan agama secara tak etis) umat Buddha ke agama Kristen. Biksu itu wafat 12 Desember.
Yang paling terakhir, umat Kristen dan masyarakat lainnya mengutuk Rancangan Undang-Undang (RUU) anti-konversi yang masih berada di Parlemen untuk disahkan. (Jika RUU itu menjadi UU), mereka yang membuat orang lain pindah agama "dengan paksa, iming-iming, atau penipuan" akan dihukum.
"Kita harus menghadapi krisis tidak hanya sebagai individu tetapi juga sebagai komunitas," kata Uskup Agung Gomis. Ia juga mengutip teladan umat Kristen yang menderita di masa-masa lampau, serta perjuangan-perjuangan Yesus dan manusia lainnya sebagaimana tercantum dalam Kitab Suci.
Dengan mengingatkan kembali umat akan kemartiran banyak umat Gereja purba di Roma, prelatus itu mengatakan, mereka tidak berdemonstrasi tapi hanya menghayati dan mewartakan iman mereka. Akhirnya, katanya, kaisar Roma menjadi seorang Kristen dan Roma menjadi pusat agama Kristen.
Begitupun di Sri Lanka, lanjut Uskup Agung Gomis, umat Katolik "masih ada di sini dalam jumlah besar" walaupun disiksa Belanda pada abad ke-17. Kepada umat, dia mengatakan, jangan takut "jika dewasa ini sejumlah orang menyerang kita dan mencoba menghancurkan kita -- mereka malah hanya membuat iman dan hidup kekristenan kita dikenal." Sejarah menunjukkan, katanya, bahwa "krisis justru membuat kita berkembang."
Prelatus itu juga menunjukkan peristiwa-peristiwa biblis untuk menguatkan umatnya, khususnya mereka yang merasa terbebani karena sakit atau usia lanjut. Dia mengatakan, Allah memilih Abraham, "pria uzur ini," untuk melahirkan sebuah bangsa. Uskup agung itu juga menyebut Musa, "orang yang gagap dalam bicara," dipilih Allah untuk berbicara kepada Firaun (raja Mesir) dan memimpin bangsa terpilih keluar dari perbudakan.
Dari Perjanjian Baru, uskup agung itu mengatakan bahwa Allah memilih orang perempuan yang dianggap mandul untuk mengandung dan melahirkan Yohanes Pembaptis, "perintis jalan bagi Kristus." Akhirnya, Kristus sendirilah harus menderita dan menghadapi "kegagalan" sebelum kebangkitan-Nya, kata Uskup Agung Gomis.
"Saat datang penderitaan dan kegagalan, ada sesuatu dari Tuhan untuk kita yang melampaui penderitaan," tegas pemimpin Gereja itu, sembari meminta umat meneladani "para pria dan wanita yang agung dalam Kitab Suci itu."
Next Page: 1 | 2 |
|