Pertemuan Pimpinan HKBP dengan BPM EkiR Jerman
Wednesday, Jul. 20, 2005 Posted: 9:06:35AM PST
|
(www.hkbp.or.id) |
Kepala Departemen Koinonia Pdt B.M. Siagian, STh dan kepala Departemen Marturia Pdt M.H. Sihite, STh menerima kunjungan Badan Pengurus Mitra (BPM) Distrik Koeln Sud-Distrik Silindung dari EKiR (Evangelische Kirche im Rheinland) bertemu hari Jumat, 15 Juli 2005, Biro HKBP melaporkan.
Tamu itu terdiri dari Ing. Reinhard Radloff, Ny Rita Radloff, dan Pdt Frank Drensleer. Dalam pertemuan tersebut hadir juga Praeses HKBP Distrik II Silindung Pdt Welman P. Tampubolon, Bendahara Umum HKBP Pdt R.J. Simamora, dan Sekretaris Biro Informasi HKBP Pdt Thomson M.P. Sinaga.
Dalam pertemuan informal tersebut dibicarakan banyak hal termasuk permasalahan sosial dan permasalahan kemitraan yang dihadapi kedua gereja (HKBP dan EKiR).
Pimpinan HKBP memberitahukan berbagai kesulitan pelayanan yang dihadapi gereja di Indonesia, termasuk berbagai penyakit sosial yang merebak di berbagai belahan tanah air.
Sementara tentang hubungan kemitraan kedua gereja, Reinhard Radloff menyatakan betapa pentingnya transparansi dalam hal keuangan. Keuangan, katanya, memang bukanlah hal yang terpenting dalam kemitraan kedua gereja namun artinya sangat menentukan masa depan kemitraan tersebut.
Menanggapi hal itu, kedua Pimpinan HKBP mengakui adanya kekurangan HKBP di masa yang lalu terutama dalam masa konflik internal 1992-1998 yang lalu. Baik Kepala Departemen Koinonia Pdt B.M. Siagian maupun Bendahara Umum Pdt R.J. Simamora mengakui pentingnya transparansi tersebut dan HKBP sedang berupaya keras untuk memperbaiki kekurangannya dalam hal tersbut.
Mitra HKBP dari Jerman itu sangat mengapresiasi berbagai perbaikan dalam hal transparansi keuangan tersebut dan menyebutnya sebagai langkah maju dalam kemitraan kedua gereja. Untuk itu Pimpinan HKBP akan memberdayakan semua Distrik HKBP yang bermitra untuk meningkatkan transparansi dalam hal keuangan dimaksud.
Hal lain yang juga didiskusikan kedua pihak adalah pengembangan Rumah Sakit HKBP Balige yang menurut mitra HKBP itu perlu meningkatkan semangat pelayanan kepada para pasien. Pimpinan HKBP sepakat tentang betapa perlunya pelayanan "hati" kepada para pasien serta memberitahukan bahwa Ephorus HKBP telah mencari dana Rp 200 juta untuk merenovasi RS tersebut--selain dana dari mitra HKBP di Jerman tentunya. Mitra HKBP sangat senang mendengar informasi tersebut.
Selanjutnya mitra HKBp itu menerangkan tentang sebuah Yayasan di Wetzlar di Jerman Tengah yang dulu dibentuk khusus untuk membantu RS HKBP Balige namun sejak beberapa waktu lalu sudah mengalihkan berbagai bantuan ke negara-negara di luar Indonesia seperti Filipina dan Eropa Timur. Yayasan tersebut menyalurkan dana sebanyak 100.000 euro setiap tahunnya. Bantuan tersebut, katanya, tetap terbuka bagi HKBP dengan dasar kepercayaan.
Sandra Pasaribu
|