Sidang Am Sinode Gereja Kristen Injili di Indonesia Digelar di Medan
Sekum PGI: Lahirkan pemimpin yang dipilih Tuhan
Monday, Jul. 11, 2005 Posted: 7:24:04AM PST
Sebaiknya, sidang sinode melahirkan pemimpin yang dipilih Tuhan, daripada melahirkan pemimpin yang diizinkan Tuhan untuk dipilih. Hal itu disampaikan oleh Sekum PGI Pusat Pdt Dr Richard M Daulay dalam sambutannya pada acara pembukaan Sidang Am VIII Sinode Gereja Kristen Injili di Indonesia (Gekisia), Senin, 6 Juli 2005, di Medan.
Lebih lanjut Richard Daulay menyampaikan, diharapkan sidang yang akan memilih pimpinan gereja itu bisa membangun persekutuan gereja yang betul-betul untuk kemuliaan Tuhan. "Bangunlah persaudaraan dan persamaan melalui sidang sinode ini," katanya.
Pembukaan Sidang Am yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wagubsu itu, dihadiri Sekretaris Umum (Sekum) PGI Pusat Pdt Dr Richard M Daulay MTh, Ketua Umum Sinode Gekisia Pdt Waharman Kiasip M Div, utusan PGI wilayah Sumut, Kepala Kesbang Linmas Provsu Drs Edy Aman Saragih dan undangan lainnya, Harian SIB memberitakan.
Sidang Am VIII Sinode Gekisia tahun 2005 mengambil tema 'Menabur dengan air mata, menuai engan sukacita', diikuti sebanyak 98 peserta dari seluruh jemaat Gekisia yang ada di Indonesia, meliputi utusan, pendeta, jemaat dan peninjau.
Ketua Umum Sinode Gekisia Pdt Waharman Kiasip M Div dalam acara itu memaparkan, bahwa Gekisia yang awalnya berkembang di Bengkulu tepatnya 11 Agustus 1964 ditandai awalnya pembabtisan jemaat di daerah itu. Kini Gekisia telah memiliki jemaat di berbagai kota di Indonesia.
"Kita berharap Sidang Am Sinode VIII yang berlangsung di Medan bisa memilih pengurus baru demi untuk kebesaran gereja dan kemuliaan Tuhan. Sidang Am Sinode lima-tahunan ini kita harapkan bisa melahirkan program-program gereja ke depan untuk kebesaran gereja ini, setelah sidang sebelumnya di Bandung," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Sidang Am Sinode VII Gekisia Pdt Edy Triatmoko dalam laporannya menyampaikan, Sidang Am Sinode VIII tahun 2005 yang berlangsung di Pardede Hotel Medan diikuti sebanyak 98 peserta dari seluruh gereja Gekisia di Indonesia. Persidangan dimulai sejak Rabu tanggal 6 hingga Sabtu tanggal 9 Juli 2005.
Sandra Pasaribu
|