Konferensi Tahunan Gereja Methodist Indonesia Wil I Dibuka
Richard Daulay Harapkan GMI Jangan Terpecah-pecah
Friday, Jul. 8, 2005 Posted: 10:19:02AM PST
Pimpinan Gereja Methodist Indonesia (GMI) Wilayah I Bishop RPM Tambunan STh mengatakan, konferensi di GMI merupakan “pesta rohani” yang merupakan kesempatan penting sebagai wadah untuk merumuskan dan mempertajam program pelayanan GMI, sekaligus merupakan waktu yang tepat untuk membangun dan memulihkan tali persaudaraan selaku warga Methodist, pelayanan dan lain sebagainya.
Hal itu disampaikan Bishop RPM Tambunan STh pada pembukaan Konferensi Tahunan (KONTA) ke 60, Rabu (6/7) di Dolok Parapat. Yang akan berakhir 10 Juli 2005, Harian SIB memberitakan.
Tambunan di hadapan 50-an peserta memaparkan tentang visi dan misi GMI sesuai tema Dalam Roh Kudus Melayani Bangsa yang sepakati pada pertemuan Cipayung, Jawa Barat 2002 lalu.
Dalam bidang pendidikan, saat ini GMI Wilayah I mengasuh 51 PKMI dengan 40 TK, 46 SD, 39 SMP, 23 SMU dan 3 SMK, 1 STT, 1 Universitas dengan total siswa dan mahasiswa berkisar 39 ribu orang. Sedang bidang pekabaran Injil (Marturia) dalam usia GMI 100 tahun jemaat GMI saat ini di Wilayah I berkisar 120 ribu orang dengan 305 gereja, 22 Pos PI. Sedang di Wilayah II 78 gereja dan 96 Pos PI. Dan jumlah pelayan di Wilayah I 207 pendeta, 83 Guru Injil, 43 magang serta di Wilaya II 84 pendeta, 48 Guru Injil 75 orang magang.
Pada hari pertama Konta, seluruh peserta baik pendeta dan utusan warta jemaat dari 8 Distrik hadir mengikuti acara pembukaan. Sekum PGI yang juga tokoh senior GMI Pdt Dr Ricard Daulay MTh akan menyampaikan ceramah tentang tema dan subtema. Juga dijadwalkan hadir Rev Dr Park Si Won, Rev Dr Kim Han Ok dari Korea akan hadir memimpin penelahaan Alkitab, juga hadir Bishop Bahtiar Kwee dari Wilayah II GMI.
Pdt Dr Ricard Daulay MTh menyatakan Rabu petang, ia sangat mengharapkan agar GMI jangan sampai terpecah-pecah. Ia meminta semua warga GMI jangan terpancing dengan upaya-upaya pengelompokan yang mengkristal yang membuat GMI terpecah. Bersaing dan berkompetisi dalam Konta itu sah-sah saja, tetapi jangan sampai mencapai suatu kristal yang menghasilkan perpecahan. "Bila menggalang kelompok yang menyebabkan perpecahan, itu pasti tidak baik," tandasnya.
Ketua Panitia Pdt MT Manurung yang ditemui di sela-sela konperensi mengatakan, Konta kali ini memang merupakan momen penting di GMI menjelang Konag. Karena akan memilih utusan Wilayah I mengikuti Konag di Jawa Barat Oktober 2005 mendatang. Konta di Parapat ini akan memilih 112 dari utusan warga dan 112 Pendeta menjadi peserta Konag dari GMI Wilayah I.
Dalam kata sambutannya saat pembukaan, Pdt MT Manurung mengharapkan agar seluruh peserta menjaga ketertiban selama konperensi dan mengikuti seluruh acara sesuai jadwal.
Sandra Pasaribu
|