Anglikan Sedunia Berkumpul di Nottingham
Kepedulian pusat dan utama bagi semua umat Anglikan adalah harus mencari kebenaran dibawah bimbingan Roh Kudus ditengah-tengah perdebatan mengenai seksualitas manusia yang telah menyebabkan keretakan menyakitkan di Gereja dan menyebarluaskan kritik d
Wednesday, Jun. 22, 2005 Posted: 3:26:16PM PST
|
Dr. Joel Edwards menyampaikan kotbah (ACNS) |
|
Prosesi internasional melewati pusat kota Nottingham (ACNS) |
Para pemimpin Anglikan sedunia pada hari Minggu yang lalu telah berkumpul Nottingham, Inggris, untuk sebuah pertemuan kritis selama 10 hari untuk menentukan persatuan, masa depan dan arah dari Anglican Communion.
Dewan Konsultatif Anglikan (Anglican Consultative Council - ACC), yang diadakan setiap dua atau tiga tahun itu, telah berkembang menjadi kebijakan umum, keputusan ekumenikal, dan kerjasama kooperatif dengan komuni internasional.
ACC ke 13 yang dimulai pada tanggal 19 Juni dengan sebuah ekaristi di Gereja St Peter, Nottingham, Inggris, dirayakan oleh para uskup, imam, dan perwakilan gereja yang berasal lebih dari 50 negara.
Namun, ACC tahun ini ditandai dengan perpisahan yang tidak dapat dihindari, yang dipicu oleh adanya pentahbisan seorang uskup homosexual aktif dari Gereja Episkopal AS (ECUSA) dan pemberkatan Gereja Kanada untuk perkawinan sesama jenis.
"Kita tidak dapat mengabaikan keseriusan mengenai apa yang telah memisahkan kita," kata Rowan Williams, Uskup Agung Canterbury, dalam kata sambutannya di ACC. "Kita tidak dapat menjamin apapun sampai pada poin ini."
Pada awal tahun ini, para perwakilan dari dua denominasi dari Amerika Utara diminta untuk "secara sukarela mundur" dari ACC karena perbedaan teologi. Mereka juga diberikan waktu untuk "merefleksikan" teologi mereka dan didesak untuk meminta maaf karena mengambil tindakan yang berlawanan dengan pengajaran Anglikan mengenai seksualitas.
Pemimpin Gereja Episkopal AS, Rev. Frank Griswold, akan diminta menjelaskan dalam suatu kesempatan mengapa gerejanya merasa Gene Robinson yang secara terbuka menyatakan diri gay dijadikan Uskup New Hampshire. Pemimpin Kanada, Rev Andrew Hutchison, akan menjelaskan mengapa Keuskupan New Westminster mengotorisasi pemberkatan sesama jenis.
Williams mengatakan ia berharap perenungan dan penjelasan-penjelasan mengenai masalah yang serius itu dapat memimpin komuni kembali ke "pertanyaan fundamental" mengenai hidup biblikal di dalam budaya modern.
"Banyak isu yang terlibat disini, tidak hanya pertanyaan mengenai homoseksualitas," kata Williams, pemimpin dari 77 juta Anglikan di seluruh dunia. "Mungkin yang paling sulit adalah bagaimana kita membuat sebuah penaksiran dari budaya modern di dunia yang berkembang."
"Pertanyaannya adalah sejauh mana kepedulian untuk meraih sebuah pengertian mengenai etika seksual dunia didasarkan pada penerimaan yang tidak kritis dari nilai-nilai sebuah budaya seperti ini."
Pada hari itu juga, pengkotbah tamu – Direktur Jenderal dari Evangelical Alliance UK (EAUK) Rev Dr Joel Edwards – mengatakan, kepedulian pusat dan utama bagi semua umat Anglikan adalah untuk mencari kebenaran dibawah bimbingan Roh Kudus, ditengah-tengah perdebatan mengenai seksualitas manusia yang telah menyebabkan keretakan menyakitkan di Gereja dan menyebarluaskan kritik di masyarakat.
Mengutip pembacaan Alkitab dari Kisah Para Rasul 2:1-21 dan Yohanes 14:23-26, Dr Edwards menekankan konteks saat seseorang dibingkai oleh janji Tuhan akan mereka yang mengikuti Dia. Ia berbicara mengenai hubungan yang amat kuat diantara para murid, Yesus Kristus dan Allah Bapa dan Roh Kudus. Dalam hubungan kasih ini, para murid Kristus harus patuh dan mempunyai rasa tanggung-jawab untuk mengikuti perintahNya. Itu tampaknya membuat para murid terpisah dari dunia bukanlah kebenaran yang sesungguhnya.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|