International Orthodox Christian Charities Berfokus Bantuan Jangka Panjang
Wednesday, May. 25, 2005 Posted: 7:15:53AM PST
|
Novitasari (kanan) dan Andi (kiri) menerima krayon dan buku tulis yang merupakan bagian dari sebuah paket peralatan sekolah yang didistribusikan oleh IOCC dan partnernya jaringan Action by Churches Together (ACT) untuk anak-anak yang keluarganya terpaksa mengungsi karena tsunami. IOCC telah mendistribusikan ribuan peralatan sekolah dan peralatan kesehatan “Gift of the Heart?kepada daerah-daerah yang paling parah terkena bencana, dan banyak dari paket itu yang dirangkai sendiri oleh umat Kristiani Orthodox. Foto oleh Emily Will, Mennonite Central Committee-ACT International |
|
Fr. Dan Suciu, pastor dari Gereja Orthodox St. Sophia Greek di San Antonio, Texas, dan jemaat Rathi Martinez (kanan) memegang cek sebesar $10,000 untuk usaha pemulihan tsunami IOCC. Uang itu dikumpulkan oleh mahasiswa Trinity University. Juga hadir mahasiswa yang terlibat dalam penggalangan dana. Foto: Russell Guerrero |
Sekelompok pria dan wanita, kebanyakan kaum muda, berkumpul untuk mempelajari mengenai konseling kepada korban yang selamat dari bencana tsunami di Asia di Jakarta, pada pekan lalu dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Amal Kristiani Internasional Orthodox (International Orthodox Christian Charities-IOCC).
IOCC menyatakan, banyak dari pelajar psikologi dan profesional dalam bidang kesehatan mental itu juga telah selamat dari bencana tsunami. Mereka telah kehilangan anggota keluarga, teman, rekan pelajar, dan kolega. Dan, mereka juga membutuhkan konseling atas kedukaan dan trauma.
Sebagai bagian dari respon atas tsunami, IOCC mendukung usaha-usaha seperti ini untuk melatih para profesional dalam tehnik-tehnik konseling trauma dan untuk menyediakan konseling kepada korban tsunami.
Seorang wanita, yang juga merupakan seorang nenek dan pekerja usaha pemulihan untuk salah satu partner IOCC di Indonesia, menceritakan, dia berada di Jakarta saat mendengar berita tanggal 26 Desember 2004. Ia bergegas ke Banda Aceh dan menemukan bahwa lebih dari 50 anggota keluarga besarnya telah musnah dalam tsunami.
Ia mengingatkan perlunya masing-masing dari kelompok itu untuk ikut peduli atas diri mereka sendiri dan satu sama lain saat mereka memberikan konseling di masa mendatang.
Sekitar setengah dari $1,3 juta yang dikumpulkan IOCC untuk usaha pemulihan tsunami telah digunakan untuk menyediakan bantuan dalam bentuk jasa konseling, persediaan medis, makanan segar, tempat penampungan sementara, multi-vitamin, air minum, barang-barang kebersihan pribadi, dan persediaan untuk sekolah.
Dana yang tersisa dialokasikan untuk pertolongan yang sedang berlangsung usaha pemulihan jangka panjang yang berfokus pada kegiatan-kegiatan misalnya yang menghasilkan pekerjaan dan menolong orang untuk memulihkan kehidupan mereka kembali.
Melalui pos di Medan, IOCC bekerja dengan Gereja Orthodox lokal dan partner-partner ekumenikal seperti Church World Service (CWS), dan Action by Churches Together (ACT).
Di Indonesia, IOCC meneruskan untuk mendistribusikan buah-buahan segar, sayur-mayur dan bahan-bahan makanan lain kepada orang-orang yang tidak mempunyai rumah dan hidup di tempat-tempat penampungan dan rumah-rumah di Sumatera Utara dan Aceh Timur, dan untuk menyediakan peralatan sekolah untuk anak-anak dan sekolah-sekolah di Sumatera Utara.
IOCC juga mendukung usaha untuk pemulihan kehidupan, bantuan medis, tenda-tenda darurat, dan kosenling kepada wanita, anak-anak dan orang tua di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat dan Nagan Raya, dan mengirimkan bantuan pemulihan ke Pulau Nias.
Ditemukan pada tahun 1992, IOCC adalan agensi bantuan kemanusiaan resmi dari Standing Conference of Canonical Orthodox Bishops in the Americas (SCOBA). Untuk informasi lebih lanjut mengenai usaha pemulihan tsunami IOCC, kunjungi www.iocc.org.
Sandra Pasaribu
|