Pnt Musa Lembong ST: Krisis Keuangan GMIM Akibat Kelemahan Manajemen
Kemelut keuangan di bidang perbendaharaan GMIM mengindikasikan penerimaan sentralisasi setiap bulan berbeda jauh dengan pengeluaran
Wednesday, May. 18, 2005 Posted: 1:33:17PM PST

Kemelut keuangan di bidang perbendaharaan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) mengindikasikan penerimaan sentralisasi setiap bulan berbeda jauh dengan pengeluaran, sehingga berakibat defisit keuangan setiap bulan sebesar Rp 400 Juta, dinilai sangat memprihatinkan dan berada pada tingkat yang gawat. Hal itu dinyatakan Pnt Musa DQ Lembong ST, Sekretaris Wilayah Tondano Satu GMIM kepada harian Komentar, 17 Mei 2005.
Ia mengataka, pengelolaan perbendahaan Sinode GMIM perlu penataan yang baik sebab sampai sekarang masih ada jalan sendiri-sendiri, baik ditingkat Sinode, Jemaat dan Wilayah. Sebab itu menurutnya perlu dipertanyakan apakah GMIM masih cocok menggunakan sistem organisasi Prebyterial Sinodal atau sebaiknya menggunakan sistem Kongregasional.
“Pertanyaan ini perlu, sebab secara jujur jemaat dan wilayah disatu pihak katanya bersinode, namun soal keuangan berkonggregasional. Asas kolegialitas kita kalau begitu pertanda semakin jauh dari harapan. Indikasinyanya, ya itu soal keuangan GMIM kita yang semakin mencemaskan.”
Sandra Pasaribu
|