Umat Katolik Indonesia Mendukung Kardinal Julius Darmaatmadja Menjadi Calon Paus
Sejumlah pemimpin Islam di Indonesia mendukung karena dapat mempersatukan umat muslim dan Kristiani
Monday, Apr. 11, 2005 Posted: 1:54:07PM PST
Kandidat pengganti mendiang Paus Yohanes Paulus II akan segera dipilih. Salah satu calon Paus adalah Uskup Agung Jakarta, Kardinal Julius Rijadi Darmaatmadja, 70, masuk dalam kandidat pemimpin tertinggi Gereja Katolik di dunia itu.
Pencalonan uskup itu mendapat dukungan luas. National Catholic Reporter melalui situsnya menulis, Kardinal Julius Darmaatmadja mempunyai karisma dan kepribadian yang diperlukan guna tampil di pentas dunia seperti yang dimiliki Paus Yohanes Paulus II.
Dukungan juga datang dari umat Katolik di Indonesia. Mereka menginginkan Kardinal Darmaatmadja jadi Paus berikutnya.
Sejumlah pemimpin Islam di Indonesia juga setuju karena mereka berpendapat Darmaatmaja dapat mempersatukan umat muslim dan Kristen, menurut National Catholic Reporter.
Ia dikenal atas reputasinya dalam mempromosikan kerukunan antarumat beragama. Kardinal Darmaatmadja juga sering menyuarakan sikap moderat di Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Kami amat berharap Kardinal Darmaatmadja terpilih jadi pengganti Paus Johannes Paulus II. Dunia butuh sosok yang dapat dipercaya dan diterima oleh komunitas Islam," kata Romo Sigit Tramudji, juru bicara Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), saat berbicara 7 April kepada Associated Press.
"Sebagai pemimpin umat Katolik di negara berpopulasi muslim terbesar di dunia, dia sangat berhasil menciptakan kerukunan antarumat beragama. Dia tokoh utama untuk referensi dialog global muslim-Kristen,"
"Kardinal Darmaatmadja juga sosok yang sederhana dan taat beribadah," lanjutnya.
Selama masa keuskupannya, Darmaatmadja dikabarkan menentang keras pendapat yang mengaitkan Islam dengan terorisme. Ia mengkritik keras Perang Irak yang dilancarkan oleh pemerintahan Presiden AS George W. Bush. Ia juga menyerukan agar pelaku pengeboman gereja di Indonesia pada 2000 untuk diampuni.
Ia juga dihormati kalangan komunitas Islam. Achmad Bagdja, salah satu ketua PB NU, menyebutDarmaatmaja sebagai teman lama yang pantas menggantikan mendiang Paus Johannes Paulus II.
"Jika terpilih sebagai Paus, saya yakin beliau mampu meningkatkan hubungan baik dengan umat Islam. Beliau bisa menjadi jembatan yang baik dengan umat Islam karena paham tentang dunia muslim sejak jadi Kardinal di Indonesia," katanya.
Hubungan Muslim-Kristen menjadi salah satu faktor kunci yang akan menentukan keputusan para kardinal saat bertemu untuk memilih paus ke-264 sebagai pengganti Paus Yohanes Paulus II.
Tahta Suci Vatikan mengumumkan bahwa Konklaf Vatikan akan berlangsung 18 April untuk memilih paus baru. Sebanyak 116 uskup dari seluruh dunia akan memberikan suara mereka secara tertutup untuk memilih paus.
Sebelum berangkat ke Vatikan Kardinal Darmaatmadja kepada Mirifica mengakui sudah mengetahui pencalonan dirinya itu. Tetapi ia menolak berkomentar. "Semua kardinal punya kesempatan untuk menjadi paus," jawabnya.
Menurut Mirifica, Kardinal Darmaatmadja juga terkesan santai atas pencalonannya sebagai paus. "Ya, Kardinal Darmoyuwono saja luput, apalagi saya."
Ia mengatakan tak berambisi untuk menjadi paus dan siapa pun yang menjadi paus baru tidak boleh dilihat dari asalnya, tetapi dari tingkatan doanya. Dan selain itu, umur.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|