Ribuan Umat Katolik Medan Hadiri Misa Requiem untuk Paus Yohanes Paulus II
Bertemakan: "Serahkan Segala Kekuatiran kepadaNya sebab Ia yang memelihara Kamu"
Thursday, Apr. 7, 2005 Posted: 7:35:07PM PST
Ribuan umat Katolik dari Medan dan sekitarnya pada hari Rabu menghadiri Misa Requiem untuk memperingati wafatnya Paus Yohanes Paulus II Paroki Katedral Medan, Santa Maria Tak Bernoda Asal. Misa itu dipimpin oleh Uskup Agung Medan Mgr Drs AGP Datubara dan Uskup Conjunctor Mgr AB Sinaga. Beberapa pastor dari Amerika Serikat, Italia dan Filipina juga turut hadir. Mereka berada di Medan untuk melayani para korban gempa bumi di Nias dan Nias Selatan, setelah kembali dari Aceh. Hali ini dilaporkan SIB. Tokoh dari Sumut yang hadir diantaranya Ketua Pemuda Katolik Sumut Ir Drs Felix Samosir, Direktur Blora Centre Sumut Drs Hendrik Sitompul MM, mantan Ketua Pemuda Katolik Sumut Drs Dimar Sidabutar, Wakadis Kelautan dan Perikanan Sumut Ir Joseph Siswanto. Beberapa orang dari Forum Komunikasi Pemuda Agama dan Forum Kerukunan Antarumat Beragama Sumut turut hadir beserta sejumlah warga negara asing.
Harian SIB melaporkan, dalam misa yang bertema "Serahkan Segala Kekuatiran kepadaNya sebab Ia yang memelihara Kamu" itu, jemaat memanjatkan doa pada Tuhan agar arwah Paus diterima. Mereka juga berdoa untuk kelancaran prosesi pemakaman yang akan dihadiri jutaan umat dari seluruh dunia tanpa ada insiden.
Mgr AB Sinaga dalam doa meminta kepada Yesus Kristus untuk menghibur semua umat di dunia yang terluka, yang kehilangan dan yang merasa ditinggalkan sehubungan wafatnya Paus Yohannes Paulus II. Ia juga berdoa untuk peserta konklaf agar diberkati sehingga mereka dapat memilih pengganti Paus yang membawa perdamaian dunia.
Usai memimpin misa, Mgr AGP Batubara dan Mgr AB Sinaga mengatakan, pihaknya berdoa agar Yang Maha Kuasa menetapkan pengganti Paus Yohannes Paulus mengusung semangat yang dijalankan pemimpin Takhta Suci Vatican tersebut serta melestarikan untuk merekatkan perdamaian yang dirintis Paus Yohannes Paulus II.
“Kita semua tahu, bukan hanya yang mencintai Paus yang menangis. Orang yang selama ini telah memusuhi, yang mencoba membunuh Paus pun menangis dari balik jeruji. Tapi janganlah terus menangis bila tidak berdoa demi perdamaian dunia untuk menghentikan permusuhan, seperti yang diajarkan Yesus Kristus yang diteruskan Paus,” kata Mgr AGP Datubara menitikkan air mata kemudian mencium salib yang bergelanyut di pinggangnya.
Ia juga menghibur umat Katolik yang menangis datang padanya. Ia mengatakan, "Saya menjadi orang tersedih dan terhibur karena bapaku (Paus) sudah tidak ada, dipanggilNya. Kita sama-sama berdoa demi pengganti baru."
Eva N.
|