Misa Krisma di Katedral, Para Imam Memperbaharui Janji Umat
Kardinal Julius: "Kesetiaan anda para imam kepada Kristus yang anda cintai dan abdi menjadi nyata dalam kesetiaan anda melayani umat sebagai imam"
Monday, Apr. 4, 2005 Posted: 11:45:30AM PST
"Kesetiaan anda para imam kepada Kristus yang anda cintai dan abdi menjadi nyata dalam kesetiaan anda melayani umat sebagai imam," kata Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J. Uskup Agung Jakarta, yang juga Ketua KWI dalam homili Misa Krisma yang dirayakan pagi hari Kamis Putih di Gereja Katedral Jakarta, seperti yang dilaporkan oleh Mirifica.
Dalam misa Krisma yang dihadiri Duta Besar Vatikan, Uskup Agung Malcolm Ranjith, F.X. Hadisumarto, OCarm, Uskup Enmeritus Sorong-Manokwari, Isak Doera, Uskup Emeritus Sintang, Sekretaris Duta Besar Vatikan, Mgr. Novatus Rugambwa, lebih dari 200 imam diosesan maupun religius dari Keuskupan Agung Jakarta membaharui Janji Imamatnya, disaksikan dan didoakan oleh umat yang memadati Gereja Katedral.
Kardinal mengingatkan bahwa tahun ini Gereja Katolik merayakan Tahun Ekaristi. "Karisma terbesar dalam Gereja yang dimiliki seorang imam atas dasar tahbisannya adalah bertindak in persona Christi (dalam pribadi Kristus) Imam Agung dalam perayaan Ekaristi. Karisma itu adalah martabat sekaligus tugas yang sangat mulia." Ia menggarisbawahi pesan Paus untuk para imam.
Kardinal Julius mensinyalir adanya umat katolik yang tertarik gaya dan penyampaian ulasan Sabda Tuhan di gereja-gereja lain, lalu meninggalkan perayaan Ekaristi. Ia mengatakan, pewartaan Sabda memang masih perlu diperbaiki, namun umat perlu diajak dan diberi kesempatan untuk meresapkan Ekaristi sendiri.
Dalam rangka penghayatan Ekaristi sebagai puncak ibadat katolik, selain dicanangkan Tahun Ekaristi, juga diselenggarakan Konggres Ekaristi, dan Sinoda para Uskup tentang Ekaristi. Bapak Kardinal mengajak umat katolik untuk menerima pembaruan-pembaruan dalam ibadat, antara lain akan diterbitkannya Tata Perayaan Ekaristi oleh KWI dalam waktu dekat. '
Ajakan Kardinal nampak mempersiapkan umat agar tidak perlu banyak wacana khususnya sehubungan dengan berkurangnya bentuk-bentuk "partisipasi umat" dalam Tata Perayaan Ekaristi yang baru. "Ini semua dalam rangka kesatuan kita dengan Gereja Semesta dan memperhatikan kekhasan kita dengan persetujuan Konggregasi Ibadat dan Bapa Suci sendiri," tandas Kardinal.
Mengutip kata-kata St. Yohanes Chrysostomus, Bapak kardinal menutup homilinya dengan mengingatkan umat dan imam yang hadir dalam Misa Krisma akan aspek kemasyarakatan dari Ekaristi. "Jangan menghormati Dia di kenisah ketika Dia berpakaian serba sutra, kalau kemudian hanya mengacuhkan Dia di luar yang kedinginan dan tak berpakaian cukup."
Sandra Pasaribu
|