Para Imam Srilanka Gelar Pameran Seni Untuk Anak-anak Korban Tsunami
Ingin menyalakan kembali semangat anak-anak yang terpengaruh oleh bencana tsunami
Tuesday, Mar. 22, 2005 Posted: 2:35:37PM PST
Didukung para biksu Buddha setempat, para imam dari Kongregasi St. Perawan Maria Yang Terkandung Tak Bernoda (OMI) mensponsori pameran "Samuduru Roo Sara" (gambar laut yang indah).
Anak-anak Buddha, Kristen, dan Muslim dari sekolah-sekolah yang hancur akibat bencana tsunami membuat 4.000 lukisan dan gambar, dan 200 puisi dipamerkan pada 4-6 Maret di Bandaranaike Navodya, sebuah sekolah negeri di Payagala, 51 kilometer selatan Colombo. Pameran tersebut diorganisir oleh Panti St. Vincentius di Maggona, yang menampung keluarga-keluarga korban bencana 26 Desember itu. Demikian yang dilaporkan UCAN.
"Lukisan-lukisan dan puisi-puisi ini kebanyakan bertema seputar tsunami, dan merupakan bukti nyata akan talenta anak-anak kami yang tak terekspresikan dan tentang bagaimana bencana tsunami mempengaruhi mereka," kata Direktur Panti St. Vincentius Pastor Rohan Silva OMI kepada UCA News, 9 Maret.
Menteri Agama Kristen Milroy Fernando dan para tokoh masyarakat menghadiri pembukaan pameran itu, sementara Uskup Agung Colombo Mgr Oswald Gomis berkunjung pada hari penutup.
Dalam sambutannya, prelatus itu mengatakan, bencana tsunami mengakibatkan kehancuran sangat parah dan mengungsikan anak-anak tanpa mempedulikan ras, kepercayaan, umur atau status sosial. "Pameran semacam ini merupakan sarana pendorong moral bagi mereka, dan saya memuji upaya para imam yang mengorganisir pameran ini," katanya.
Pastor Silva mengatakan, "Sikap kita ini tidak berakhir di sini, karena kita ingin menapak selangkah ke depan untuk memamerkan lukisan-lukisan dan puisi-puisi ini di tempat-tempat lain yang tidak terpengaruh bencana tsunami." Menurut imam itu, beberapa pengunjung menulis puisi di kertas-kertas besar yang disediakan pada pameran itu. "Tema 'graffiti' ini tidak sekedar mencerminkan bencana tsunami, tapi kami ingin memasukkan semua karya anak-anak sekolah dalam sebuah kumpulan puisi yang akan diterbitkan tidak lama lagi," lanjutnya.
Juga dikatakan, para orang tua dari anak-anak sekolah beragama Kristen dan non-Kristen yang memberikan masukan merasa senang dengan upaya Gereja untuk mengembangkan talenta anak-anak mereka dan berempati dengan mereka.
Beberapa pembicara yang memuji pameran itu antara lain Yang Mulia Malegoda Nanda (biksu kepala dari Kuil Pushparama di Payagala dan seorang pengungsi) dan Yang Mulia Bellanwila Gnanawimala (biksu Buddha lainnya).
Eva N
|