Presiden Bush dan Paus Yohanes Paulus II Berdiskusi mengenai Perdamaian
Wednesday, Jun. 9, 2004 Posted: 1:02:26AM PST
|
Presiden AS George W. Bush bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II di Clementine Hall di Vatikan, Jum'at lalu, 4 Juni 2004. Bush ada di Italia selama 36 jam untuk menandai perayaan ke-60 dari pembebasan Roma dan bertemu dengan pejabat resmi Italia dan Paus. (AP Photo/Vincenzo Pinto, Pool). |
Selama pertemuan ketiganya dengan Presiden Bush, Paus Yohanes Paulus ke II mengingatkan Presiden Bush mengenai sikap oposisi Vatikan terhadap perang di Irak, dan meminta agar secepatnya mengembalikan kedaulatan negara tersebut, Jum'at 4 Juni 2004.
Ini adalah keinginan yang sangat jelas dari setiap orang dimana situasi saat ini akan menjadi normal secepat mungkin dengan partisipasi aktif dari komunitas Internasional dan secara khusus Organisasi PBB, dalam hal memastikan pengembalian kedaulatan Irak dan menjamin kondisi keamanan untuk semua orang disana,"Paus berkata bahwa dia telah membaca pernyataan tersebut dihadapan Bush dan ibu negara.
Orang-orang juga menyebutkan bahwa Italia, dan bersama dengan negara lainnya didunia, telah disusahkan oleh "peristiwa yang menyedihkan" yang mengemuka dalam perang tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir ini, peristiwa lainnya yang patut disesali telah terbongkar yang mana menyusahkan hati para penduduk dan keagamaan secara keseluruhan." Ia berkata peristiwa ini "menciptakan semakin sulitnya usaha ketentraman dan kepastian untuk berbagi nilai kemanusiaan. Dalam ketiadaannya komitmen seperti itu, baik terorisme ataupun perang tidak dapat diatasi.
Atas pertanyaan dari para reporter, juru bicara Paus, Joanquin Navarro-Valls menolak memberikan keterangan terperinci atas pendapat Paus, tetapi tidak menyangkal pendapat tersebut mengacu pada skandal penganiayaan tawanan di penjara Abu Gharib di Irak.
Berdasarkan keterangan petugas Gedung Putih yang tidak diketahui namanya Bush tidak merasa terluka oleh ucapan Paus tersebut tetapi lebih mengambil keterangan sebagai penegasan pernyataannya sendiri bahwa penganiayaan adalah "patut disesali."
Paus juga berkomentar atas situasi di Timur Tengah dan Tanah Suci.
"Bapak Presiden kedatangan Anda ke Roma bersamaan dengan saat berlangsungnya situasi keprihatinan besar atas situasi keresahan terus menerus yang parah di Timur Tengah, baik di Irak maupun di Tanah Suci, "kata Paus Yohanes Paulus II.
Setelah Bush mendengar seluruh pernyataan Paus dia memberikan penghargaan kepada Paus berupa penghargaan Medali Kebebasan Presiden- kehormatan tertinggi bagi masyarakat Amerika.
Kami sangat menghargai kekuatan simbol kebebasan yang anda tegakkan dan kami mengakui kekuatan dari kebebasan untuk mengubah masyrakat dan untuk mengubah dunia,"kata Bush.
Yunita Lee
|