PGI dan KWI Minta Kepolisian Mengurus Masalah Worldhelp
Saturday, Jan. 22, 2005 Posted: 9:52:43AM PST
Mencermati isu-isu destruktif yang berkembang seputar tragedi Aceh,Ketua Umum PGI baru, Pdt.A.A Yewangoe meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus Worldhelp yang akan mengadopsi 300 anak Aceh. Demikian pernyataan yang disampaikan kepada pers pada Kamis, 20 Januari 2005.
Pdt. Yewangoe mengatakan bahwa PGI tidak ada kaitan apapun ( dengan Worlhelp , kalau benar terjadi harus diteliti kepolisian karena bertentangan dengan peraturan. Kristenisasi bertentangan dengan prisip Kristen karena tidak sesuai dengan budaya dan agama masyarakat Aceh, tandas Pdt. Yewangoe.
Menurutnya, penanganan anak-anak Aceh harus di bawah organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah. "Kami dan mitra kita di luar negeri akan ikut memfasilitasi memberikan bantuan melalui NU dan Muhammadiyah," ujar Pdt. Yewangoe.
Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Kardinal Darmaatmadja mengatakan, "Sangat tidak manusiawi mengadopsi anak Aceh di luar agama dan kultur anak itu sendiri. Semua bantuan harus disalurkan langsung ke Aceh dan sedapat mungkin anak-anak tersebut tetap berada di Acehˇ±.
Menurut Kardinal, beberapa hari lalu KWI, PGI, NU dan Muhammadiyah telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk membantu korban Aceh. Pokja ini, tutur Kardinal, telah melakukan pembicaran tentang rehabilitasi beberapa pesantren dan madrasah untuk menampung anak-anak Aceh.
Eva N.
|