United Methodists dari Amerika Menyediakan Bantuan di Daerah yang Rusak Parah
United Methodist datang untuk menghibur gereja Indonesia, kata Uskupnya
Sunday, Jan. 16, 2005 Posted: 1:48:40AM PST
|
Pdt. R. Randy Day, staf eksekutif atas dari Dewan Global Ministries dari United Methodist, mensurvey rumah-rumah yang hancur disepanjang pantai di Banda Aceh. Sekelompok pemimpin-pemimpin dari misi gereja dan komunikasi mengunjungi area-area yang dekat dengan pusat gempa. UMNS photo oleh Mike DuBose. |
|
Pdt. Paul Dirdak, direktur dari United Methodist Committee on Relief, mensurvei kerusakan dari Gereja Methodist di Banda Aceh. Kursi-kursi dari gereja ditimbun diluar untuk dikeringkan di bawah sinar matahari. UMNS photo oleh Mike DuBose. |
|
Uskup United Methodist Joel Martinez yang juga merupakan presiden Dewan Global Ministries dari United Methodist meninggalkan Gereja Methodist Banda Aceh. UMNS photo oleh Mike DuBose. |
Bencana tsunami membuat United Methodists di Amerika datang ke Indonesia dan berhubungan dengan umat Methodist disini. Pada tanggal 12 January, kedatangan delegasi dari United Methodists merupakan "signifikansi yang besar bagi gereja kami," kata Uskup Rusman Pungka Mual Tambunan dari Gereja Methodis Indonesia.
Ia mengatakan tragedi tsunami sangat menyedihkan dan sangat luas. Ia melanjutkan hati mereka terhibur oleh kehadiran delegasi tersebut dan berterima kasih kepada mereka untuk mau bersama sebagai bagian dari satu keluarga.
Tujuan kedatangan pada tanggal 12-16 Januari dari delegasi United Methodists itu menurut situs berita United Methodists Church adalah untuk menyediakan dukungan pastoral.
Uskup United Methodist, Joel Martinez, mengatakan, penemuan fakta yang termasuk dalam kedatangan kali ini harus menolong agen-agen United Methodist menentukan kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan yang muncul dari bencana tersebut. "Kami ingin bekerja dengan kalian selama mungkin, " ia menambahkan. Salah satu bagian dari kedatangan delegasi itu juga adalah mengantarkan antibiotik dan obat-obatan lain untuk mereka yang selamat dari bencana.
Menurut Pdt. Fajar Lim dari the Gereja Methodist Indonesia, tempat-tempat lain yang mengalami kerusakan mendapatkan perhatian yang kurang, seperti kota Bireun. Ia mengatakan kepada delegasi yang datang bahwa hampir semua rumah hancur, perahu nelayan juga hancur dan juga bahan pangan tidak akan bisa ditanam sampai satu tahun mendatang.
Gereja Methodist di Bireuen telah menjadi pusat koordinasi bantuan untuk 11 area tenda yang menampung sekitar 8.600 orang. Salah satu pelayanan juga didukung oleh tim sponsor yang terdiri dari para dokter dan perawat dari Asosiasi Pemulihan Kristiani Cina (Chinese Christian Relief Association) dari Taiwan.
Uskup Rusman Pungka Mual mengatakan bantuan dari gereja Methodist disediakan kepada semua orang dari berbagai agama, akan tetapi kadang-kadang pekerjaan mereka mendapatkan tantangan dari fakta bahwa mereka adalah minoritas ditengah-tengah negara yang mayoritas Muslim. Mereka mengahadapi berbagai kesulitan sebagai pelayanan Kristiani terutama di Banda Aceh dan propinsi Aceh, jelasnya.
Respon terhadap bencana tsunami adalah Methodist Indonesia akan terus mendapatkan bantuan dari United Methodists melalui United Methodist Committee on Relief (UMCOR), menurut Pdt. Paul Dirdak, kepala eksekutif dari UMCOR. Menurutnya cara bantuan yang lain akan diinvestigasi, termasuk meningkatkan alat-alat teologikal untuk digunakan dalam hubungan ke tragedi dan menolong menyediakan keamanan air dan konstruksi gedung yang aman dengan metode-metode yang terbukti. Sebagai contoh, jika Methodists Indonesia menghadapi masalah dimana ada komunitas yang mempunyai masalah air bersih, ia mengatakan, "Kami dapat membantu menyediakan peralatan yang akan membersihkan air sampai bertahun-tahun yang akan datang."
Menurutnya, adalah mungkin di masa depan UMCOR akan bekerjasama dengan Aksi Gereja Bersama (Action by Churches Together-ACT), sebuah koalisi dari organisasi bantuan relijius.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|