Bom Meledak di Depan Gereja di Palu
Gereja Immanuel dan Gereja Anugerah Rusak Parah
Tuesday, Dec. 14, 2004 Posted: 6:16:59PM PST
|
Sejumlah anggota Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) tengah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) akibat ledakan bom di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Immanuel di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (12/12). Pada kesempatan sama, berondongan tembakan menimpa Gereja Anugerah Masomba. Saat kejadian, kebaktian sedang berlangsung di dua gereja itu. Sejumlah jemaat mengalami luka-luka. (Foto: AP/STR) |
Pada tanggal 12 Desember malam, bom meledak di satu gereja di Palu saat sedang berlangsung ibadah malam. Bom yang meledak di depan pintu Gereja Immanuel itu dilempar dari luar pagar. Diperkirakan pelakunya lebih dari seorang dengan menggunakan sepeda motor, setelah sebelumnya pelaku melumpuhkan satpam gereja dengan menembak kaki.
Sementara itu, hanya berselang beberapa menit dari pemboman tersebut, sebuah gereja Anugerah Masomba di Jalan Tanjung Manimbaya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Akibat dua kejadian itu, tiga orang mengalami luka-luka, eorang satpam gereja Immanuel terkena serpihan bom, sampai semalam masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bala Keselamatan. Dua korban penembakan di Gereja Anugerah dirawat di RS Undata.
Saat kebaktian di Gereja Immanuel yang dipimpin oleh Pendeta Erna Lagerence tengah berlangsung, sekitar pukul 19.05 tiba-tiba terdengar ledakan yang keras bahkan terdengar sampai radius satu kilometer. Akibatnya, pintu utama gereja rusak parah, plafon berjatuhan, dan kaca-kaca pecah. Dan jemaat yang sedang beribadat menjadi panik begitu mendengar ledakan dan langsung lari berhamburan keluar gereja. Gereja Immanuel saat itu diperkirakan ada 500 anggota jemaat, sedangkan di Gereja Anugerah juga dipadati jemaat.
Sementara itu, Gereja Anugerah dikejutkan oleh bunyi rentetan tembakan. Dua orang yang berada di bangku barisan belakang gereja terkena tembakan.
Melihat adanya aksi pe nembakan itu, polisi langsung bergerak cepat mengamankan lokasi kejadian. Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigjen Aryanto Sutadi langsung meninjau kedua lokasi kejadian dan segera melakukan razia jalan-jalan yang menuju kedua gereja tersebut.
Ketua Kelompok Kerja Deklarasi Malino, Prof. Sulaiman Mamar menegaskan, kasus pemboman dan penembakan di palu bukan dilandasi oleh pertikaian antar agama melainkan aksi pihak ketiga yang hendak mengkambinghitamkan pihak-pihak atau kelompok masyarakat. Menurutnya, peristiwa ini harus disikapi dengan arif dan masyarakat tidak boleh terprovokasi dan mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.
Eva N.
|