Ketua Umum PGI Menyatakan akan Menangani SKB 2 Menteri
PGI akan Berhubungan dengan Penguatan Masyarakat Sipil
Tuesday, Dec. 7, 2004 Posted: 5:34:49PM PST
Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) terpilih, Pdt Dr AA Yewangoe, dalam wawancaranya dengan Sinar Harapan, menyatakan akan menangani persoalan surat keputusan bersama (SKB) antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang pembangunan rumah ibadah.
AA Yewangoe terpilih sebagai Ketua Umum PGI menggantikan Pdt Dr Nathan Setiabudi. Ia berpasangan dengan Pdt Dr Richard Daulay.
Selain memilih Ketua Umum dan Sekretaris Umum, Sidang Raya PGI juga menetapkan Pdt Weinata Sairin, MTh sebagai Wakil Sekretaris Umum, dan Bendahara Kumala Setyabrata. Tentang program kerja yang akan dilaksanakan PGI di bawah kepemimpinan Yewangoe.
Dalam wawancaranya dengan Yewangoe mengatakan, SKB 2 Menteri ditanggapi positif pemerintah dan PGI akan melanjutkannya dengan membentuk sebuah komite khusus yang menangani penyelesaiaan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan SKB 2 Menteri tahun 1969.
Ia juga mengomentari Sidang Raya PGI 2004 berjalan baik. Dimana Sidang Raya menetapkan Dewan Keesaan Gereja 2004-2009, dan didalamnya ada pokok-pokok tugas yang dirancang dari tema ”Berubahlah oleh Pembaruan Budimu” dan Sub Tema yang berhubungan dengan penguatan masyarakat sipil. Semuanya akan diadopsi dan akan dijabarkan oleh gereja-gereja yang menjadi anggota PGI.
Ia mengatakan,keesaan gereja bukan tujuan akhir, namun alat bagi pelayanan yang lebih besar bagi kemuliaan Allah. Oleh karenanya gereja harus terbuka pada masalah-masalah konkret dan tidak eksklusif pada persoalan-persoalan sosial.
Program awal PGI akan berhubungan dengan kebutuhan mendesak di tingkatan eksternal. Oleh karena itu konsolidasi tersebut akan menghasilkan sebuah komite khusus yang bekerja untuk penghapusan SKB 2 Menteri. Komite ini akan mengkaji ulang tentang keberadaan SKB itu, katanya lagi.
Mengenai kesinambungan antara program yang sudah dihasilkan oleh MPH yang lalu dengan MPH yang akan datang dia mengadakan itu jelas sudah ada. Ia mencontohkan hubungan-hubungan antaragama dan hubungan PGI dengan negara akan terus dilanjutkan untuk kepentingan umat. Orang-orang profesional yang pernah terlibat di MPH yang lalu seperti Natan Setiabudi yang pernah memimpin PGI perlu dilibatkan karena beliau memiliki kemampuan tertentu dan telah merintis program-program PGI di masa kepengurusannya.
Ia menyatakan, tidak ada keterputusan antara MPH yang lalu dengan MPH yang akan saya pimpin.
Eva N.
|