SR PGI: Pemimpin PGI Harus Menjadi Teladan
Sikap keteladanan dan aspek moralitas penting
Saturday, Dec. 4, 2004 Posted: 2:48:45PM PST
Sidang Raya XIV PGI sudah mulai mendekati puncak final pada tanggal 4 Desember. PGI akan memilih calon pemimpin gereja baru yang akan menjabat sebagai ketua umum dan sekretaris umum.
Nama-nama calon yang berpeluang besar dipilih sebagai kandidat ketua umum ada empat orang, yakni Pdt Andreas A Yewangoe, Pdt John Titaly ( Rektor Universitas Kristen Satya Wacana ), Pdt Natan Setiabudi ( Ketua Umum PGI ), dan Pdt Nicogara. Sedangkan calon kandidat sekretaris umum antara lain Pdt. Richard Daulay Nicogara, Yan Aritonang, dan Einar Sitompul.
Menurut Ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah ( GKST )Rinaldy Damanik, mengatakan bahwa keteladanan dari seorang pemimpin haruslah berasal dari dalam dan bisa dilihat dari cara memimpin rumah tangganya serta memimpin gereja dan jemaatnya. Selain itu, menurutnya pemimpin PGI ke depan diharapkan harus berani menyuarakan kebenaran semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Ia meminta agar pemimpin-pemimpin gereja maupun PGI jangan bersembunyi dari rasa ketakutan di balik dalih-dalih pemahaman teologis tetapi harus berani membela kepentingan jemaat dan gerejanya.
Ketua Sinode Gereja Kristen Indonesia Papua, Pdt Herman Saut mengatakan, pemimpin PGI harus lebih serius melihat permasalahan gereja yang menjadi anggotanya dan juga mengkoordinir semua gereja melakukan fungsi bersekutu dan melayani.
Ketua Umum Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Barat Pdt Kuntadi Sumadikarya, mengatakan agar calon pemimpin PGI yang baru harus mendapat rekomendasi dari gereja. Karena jika seseorang dapat menjabat di PGI tanpa memperoleh rekomendasi dari gerejanya, berarti PGI sedang diperangkap agar melanggar kedaulatan gereja anggotanya. Ia mengingatkan bahwa PGI menganut eklesiologi yang mengakui kedaulatan gereja-gereja anggotanya. PGI tidak ada campur tangan dalam urusan internal gereja anggotanya sendiri, kecuali jika diminta.
Sandra N. Natalia
|