PGI Diserukan Agar Tidak Menjadi Gerakan Elitis
PGI Hendaknya Menjadi " Grass Root Movements "
Thursday, Dec. 2, 2004 Posted: 10:24:51AM PST
Sebagai persekutuan gereja-gereja yang berbasis pada jemaat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) diimbau agar tidak menjadi gerakan elitis, yang hanya dimiliki dan bermanfaat bagi pimpinan dan pengurusnya, demikian dikemukakan mantan Ketua Umum PGI Sularso Sopater disela Sidang Raya PGI di Bogor, 30 November.
Dia mengatakan, tantangan pelayanan yang semakin berat mengharuskan PGI sebagai gerakan yang berbasis pada jemaat. ''PGI harus sebagai grass-roots movement,'' ujarnya.
Menurutnya, saat ini yang terlihat dan dirasakan warga jemaat adalah gerakan beroikumene telah menjadi gerakan elitis, yang hanya dijalani oleh para pimpinan dan pengurus teras PGI. PGI sudah saatnya mendelegasikan dan memberikan kewenangan penuh kepada PGI wilayah untuk mengembangkan diri dan membentuk sistem pelayanan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. PGI sudah semestinya mengefektifkan diri, efisien dan dinamis. Tidak perlu semua hal terfokus kantor PGI, namun yang penting getaran sampai dan dirasakan daerah khususnya jemaat.
Menurut Sularso banyaknya tuntutan perubahan PGI yang diusung berbagai kalangan, harus ditanggapi dengan baik. Pembentukan tim kepemimpinan mesti dikembangkan secara tepat, sehingga kinerja pengurus PGI ke depan bisa maksimal dan harmonis. Dia juga mengatakan, semakin maraknya aksi kekerasan di Tanah Air membuat pembentukan departemen interfaith (lintas agama) di tubuh PGI merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Ketua PGI Pdt AA Yewangoe menjelaskan, departemen lintas agama ini akan berfungsi khusus untuk bekerja sama dengan organisasi-organisasi keagamaan lainnya guna menciptakan komunikasi yang baik dan intens.
Sandra N. Natalia
|