Konferensi BISCOM V: Perlunya Belajar Bahasa dan Tatabahasa Media Massa
Bertemakan: "Dialog Antar Umat Beragama sebagai Komunikasi"
Saturday, Nov. 27, 2004 Posted: 6:16:54PM PST
Pada tanggal 22-27 November 2004 pemuka-pemuka gereja Katolik bertemu di Bali dalam rangka Konferensi BISCOM V. Acara diselenggarakan oleh the Office of Social Communication dalam Federasi Konferensi-Konferensi Waligereja Asia. Para peserta yang datang dari 20 negara, 17 dari Asia, bertemu untuk merefleksikan tema "Dialog Antar Umat Beragama sebagai Komunikasi". Peserta lainnya adalah imam, biarawati dan awam yang bekerja dalam bidang komunikasi/media massa dan dalam pelayanan Dialog Antar Umat Beragama dari lingkup gereja Katolik.
Bishop's Institutes for Social Communication (BISCOM) dari Federasi Konferensi-Konferensi Waligereja Asia (Federation of Asian Bishops Conference-FABC) adalah lembaga yang menyelenggarakan semiloka-semiloka serta program penyegaran bagi para uskup dan pemimpin umat Katolik di Asia. BISCOM dibentuk tahun 1996, pada pertemuan tahunan yang pertama dari para uskup yang bertanggungjawab atas kerasulan Gereja Katolik dalam bidang media massa.
Presiden dari Dewan Kepausan untuk Hubungan Antar Agama, Uskup Agung Michael Fitzgerald, membuka acara pada tanggal 23 November 2004, memberikan garis-garis besar kegiatan dan program dari Dewan Kepausan tersebut. Kemudian diikuti rangkaian presentasi dari Uskup-Uskup mengenai pengalaman mereka dalam berdialog dengan umat beragama lain.
Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J., Ketua Konferensi Waligereja Indonensia (KWI) mengatakan bahwa kendati banyak keterbatasan terdapat lebih banyak hal yang baik dalam hubungan umat katolik dengan umat beragama lain.
Ketua Komisi Hubungan Antar Agama di FABC Uskup Lawrence Thienchai Samanchit dari Thailand, menyatakan bahwa dialog merupakan bagian dari kerasulan Gereja Katolik, tidak lain meluncur dari tindakan Allah dalam berkomunikasi dengan sejarah kemanusiaan.
Presentasi dari sudut pandang agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, Konghucu, dan Islam menutup rangkaian masukan-masukan untuk para peserta konferensi.
Sandra Pasaribu
|