Suara Gembala Sidang KWI 2004
Wednesday, Nov. 17, 2004 Posted: 1:46:48PM PST
Tuhan Tetap Mencintai Bangsa Kita
Suara Gembala Pada Akhir Sidang Konferensi Waligereja Indonesia 2004
Saudara-saudari terkasih,
Tuhan tetap mencintai Indonesia. Tuhan sungguh mencintai rakyat negeri ini, mencintai tanah air ini, mencintai Anda, mencintai kita semua.
Dalam pertemuan tahun 2004 ini, sekali lagi, kami para Uskup se-Indonesia memperoleh peneguhan - yang kami percaya berasal dari Tuhan - bahwa Dia sungguh mencintai Indonesia, meskipun mutu kehidupan kita lahir-batin begitu merosot, sampai ke tahap yang dapat menghapus setiap pengharapan. Moral berantakan, lingkungan rusak, pembusukan terjadi di segala bidang. Korupsi, meskipun terus menggerogoti kehidupan kita, dianggap sebagai hal yang biasa.
Tuhan tidak diam. Cinta-Nya tetap ditujukan kepada kita. Kita boleh percaya bahwa kemerosotan ini tidak akan membuat bangsa kita hancur lebur. Sebaliknya, semua itu menjadi cara Tuhan untuk memanggil kita. Kita dipanggil untuk meninggalkan yang jahat dan memperbaharui dunia melalui tobat yang diwujudkan dalam perbuatan baik.
Saudara-saudari terkasih,
Tuhan sungguh mencintai Indonesia. Di balik tanda-tanda kehancuran itu kita masih boleh percaya bahwa sebuah Indonesia baru sedang lahir, Indonesia dengan semangat baru, Indonesia dengan budaya baru, budaya yang mengormati manusia, budaya yang menjaga keutuhan ciptaan, budaya yang mampu menciptakan masyarakat yang kuat.
Saudara-saudari,
Cinta Tuhan itu ditanam di dalam diri kita. Benih cinta itu tumbuh di dalam hati, berkembang di dalam lingkungan, mulai dari keluarga Anda dan segera akan meresap ke dalam masyarakat, menebarkan semangat baru, membentuk kebiasaan hidup baru. Kebiasaan baru ini tidak membanggakan korupsi dan kekerasan, melainkan menghormati nilai-nilai luhur dalam kehidupan, sehingga dapat menciptakan budaya yang terus diperbaharui.
Saudara-saudari,
Cinta Tuhan itu meneguhkan kita untuk bergabung dengan siapa saja yang juga mencintai bangsa kita; mereka yang selama ini telah bekerja tekun, jujur, bertanggung jawab dan berdisiplin. Semoga mereka itu - yang merupakan orang-orang yang oleh tradisi Gereja kita disebut sebagai mereka yang berkehendak baik - terus menjadi sahabat dan rekan kerja serta teman seperjuangan dalam bahu membahu membangun budaya baru. Maka dari itu, marilah kita terus membuka hati, melangkahkan kaki, mengulurkan tangan dan memperluas kerjasama demi terciptanya budaya baru bagi kita semua.
Saudara-saudari,
Mari kita syukuri berkat yang mengena pada inti kehidupan iman kita ini: Tuhan sungguh mencintai bangsa kita. Dalam segala kesulitan, kita tidak perlu menjadi putus asa, sebaliknya terus menumbuhkan pengharapan baru pada-Nya. Semoga berkat ini menjadi rahmat yang semakin nyata dialami, tidak hanya oleh kita sendiri, tetapi benar-benar oleh seluruh bangsa. Kekuatan Tuhan senantiasa meneguhkan kita semua!
Konferensi Waligereja Indonesia
Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ
Ketua
Uskup Agung Ignatius Suharya
Sekretaris Umum
Sandra Pasaribu
|