KWI menegaskan Memerlukan Sikap yang Baru dalam Menghadapi Kehancuran Keadaban didalam Publik
Tuesday, Nov. 16, 2004 Posted: 8:52:01AM PST
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggagas suatu wacana baru agar adanya sikap yang baru dinyatakan pada 11 November, Kamis yang lalu. Dimana ini dinyatakan pada akhir sidang KWI yang diselenggarakan sejak 1 sampai 11 November di Jakarta. Dalam hasil sidang ini diluncurkan Nota Pastoral yang berjudul " Keadaban Publik : Menuju Habitus Baru Bangsa. Keadilan Sosial Bagi Semua: Pendekatan Sosio-Budaya. " Tema ini diambil dari pemikiran bahwa bangsa Indonesia saat ini menghadapi masalah serius yaitu hancurnya keadaban publik karena ketidakseimbangan antara negara, masyarakat warga dan masyarakat bisnis. KWI melihat adanya masalah saat ini yaitu korupsi, kekerasan dan kehancuran lingkungan benar-benar membuat ruang publik tidak berdaya dan berbudaya.
Sejumlah narasumber yang memaparkan tentang masalah bangsa diacukan sebagai bahan masukan bagi Nota Pastoral untuk mengetahui permasalahan masalah dan dari sini akan dikembangkan gerakan moral pada semua pihak untuk bersama memperbaiki kondisi tersebut.dengan menggunakan modal sosial yang dimiliki oleh ketiga penyelenggara ruang publik.
Ketua KWI, Mgr. Kardinal Julius Darmaatmadja SJ mengatakan salah satu wujud kehancuran keadaban publik adalah korupsi, ini menunjukkan menurunnya kualitas perilaku bangsa sehingga itu diperlukan wacana yang baru. Ia mengatakan semoga gerakan ini tidak hanya menjadi gerakan seluruh gereja tetapi bersama dengan agama lain dapat mengembangkan wacana ini untuk memecahkan persoalan bangsa.
Yunita Tjokroadinata
|