Uskup Kolombia Dibebaskan Para Penculik
Friday, Jul. 30, 2004 Posted: 8:25:15PM PST
BOGOTA, Kolombia, - Gerilyawan Kolombia membebaskan Uskup Misael Vacca Ramirez dari Yopal hari Selasa (27/7), namun tidak memberikan dia pesan apapun untuk disampaikan, sebagaimana telah mereka janjikan.
"Mereka memberitahu kepada saya bahwa mereka akan mengirim pesan kepada pemerintah yang harus saya sampaikan,” kata Uskup Ramirez sesudah empat hari ia ditahan. “Tetapi menurut para gerilyawan, karena adanya operasi militer, orang yang diharapkan datang justru tidak sampai untuk membawa pesan itu.” Presiden Kolombia Álvaro Uribe telah memerintahkan kira-kira 1,000 aparat keamanan dioperasikan untuk menyelamatkan uskup.
Uskup Vacca Ramírez telah diculik hari Minggu (25/7) oleh Tentara Pembebasan Nasional (ELN). Sesudah ia dibebaskan, uskup tiba di Yopal dengan sebuah helicopter militer; dan dengan air mata berlinang tetapi ia cukup sehat. "Mereka memperlakukan saya dengan baik, dengan cara yang sangat hormat,” kata uskup, yang harus berjalan kaki berjam-jam melalui daerah pegunungan sesudah ia dibebaskan. “Saya baik-baik saja. Syukur kepada Tuhan Allah, semuanya berakhir dengan baik.” Umat beriman di Yopal, bertepuk tangan dan bersyukur ketika mereka mengetahui uskup mereka dibebaskan.
Uskup Vacca Ramirez, 48 tahun, sedang membantu perundingan damai di daerah Casanare, di mana selama berbulan-bulan kelompok-kelompok paramiliter terlibat dalam konfrontasi untuk menguasai ladang-ladang minyak dan pertanian yang luas. Bentrokan-bentrokan bersenjata telah menyebabkan ratusan orang meninggal.
Di samping kekerasan yang dilakukan oleh kelompok paramiliter, daerah Casanare juga menderita akibat aksi-aksi Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dan ELN (Tentara Pembebasan Nasional), dua kelompok pemberontak utama di negeri itu. Penculikan Uskup Vacca Ramirez telah mengejutkan bangsa Kolombia. Perang pemberontakan selama empat dekada menjadi momok bagi bangsa itu. Konflik itu telah menyebabkan 35,000 orang sipil tewas dalam tenggang waktu 10 tahun belakangan ini.
Baik Vatikan maupun Presiden Kolombia Alvaro Uribe menyerukan agar Uskup Vacca Ramirez dibebaskan. Hari Selasa (7/27) lalu, Paus Yohanes Paulus II mencap penculikan Uskup Ramirez itu merupakan suatu “tindakan kriminal, yang sama sekali tidak bisa dibenarkan,” dan beliau menyerukan dengan tegas agar Uskup Vacca Ramirez segera dibebaskan. Para pejabat Gereja Katolik memang tidak kebal terhadap pembunuhan dan penculikan di Kolombia, dan gereja sudah berulang-ulang kali melibatkan diri dalam konflik-konflik itu dengan menawarkan diri menjadi penengah antara pihak-pihak yang berperang, termasuk tentara pemerintah, pemberontak beraliran kiri dan paramiliter sayap kanan.
Lima puluh (50) orang Uskup, imam-imam dan missionaris-missionaris Katolik telah dibunuh dan 25 orang lainnya telah diculik sejak tahun 1984, menurut Konferensi Wali Gereja Kolombia. Bulan November 2002, FARC (Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia) menculik Uskup Jorge Enrique Jimenez dari Zipaguira, yang pada waktu itu menjabat presiden Dewan Para Uskup Amerika Latin. Ia dibebaskan oleh pasukan militer pemerintah setelah empat hari disandera.
Next Page: 1 | 2 |
|