Pendeta Pat Robertson Minta Maaf
Friday, Aug. 26, 2005 Posted: 11:50:34AM PST
Pendeta Pat Robertson, tokoh penginjilan di AS yang mengimbau pembunuhan terhadap Presiden Venezuela Hugo Chavez, Rabu (24/8) meminta maaf, beberapa jam setelah dia menyangkal telah mengatakan bahwa Chavez harus dibunuh.
"Apakah tepat untuk menyuruh membunuh?" kata Robertson. "Tidak, dan saya minta maaf karena pernyataan itu. Saya berbicara dalam frustrasi bahwa kita harus mengakomodasi pria yang punya pikiran AS berusaha membunuhnya."
Popularitas Chavez makin membesar di dalam negeri setelah pernyataan Robertson. Chavez, yang negaranya merupakan ekportir minyak terbesar nomor lima, merupakan orang yang paling sering mengkritik Presiden Bush dengan keras. Dia menuduh AS berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintahannya dan mungkin mendukung rencana pembunuhan atas dirinya.
Pejabat AS telah mengatakan pembunuhan itu sebagai hal yang konyol.
Pada hari Senin, dalam sebuah di Jaringan Penyiaran Kristen 'The 700 Club', Robertson mengatakan, "Anda tahu, saya tidak tahu soal doktrin pembunuhan, tapi jika dia pikir kita berusaha membunuhnya, menurut saya kita harus melakukannya. Ini lebih murah ketimbang memulai perang, dan saya pikir tidak mungkin pengapalan minyak akan berhenti."
Sebelumnya, pada hari Selasa, Kementrian Luar Negeri AS menyatakan pernyataan Robertson sebagai "tidak patut."
Kemudian pada hari Rabu, Robertson menyangkal telah mengimbau pembunuhan atas Chavez dan mengatakan AP salah menginterpretasikan pernyataannya. "Saya tidak katakan pembunuhan, saya katakan pasukan khusus harus membawanya keluar," kata Robertson dalam pertunjukannya. "Hal itu bisa berarti banyak hal termasuk penculikan." Dia kemudian mengeluarkan permintaan maaf dalam situsnya.
Eva N.
|