Venezuela Mengecam Pernyataan Pendeta AS
Robertson melontarkan komentar kontroversial dalam program televisi eksklusif The 700 Club, Senin silam
Thursday, Aug. 25, 2005 Posted: 6:17:41PM PST
Pat Robertson dalam program televisi The 700 Club menyatakan, Presiden Venezuela Hugo Chavez merupakan ancaman besar untuk Amerika Serikat sehingga perlu dibunuh. Kritik Chavez terhadap kebijakan AS menjadi pemicu.
Pernyataan pendeta Amerika Serikat, Pat Robertson bahwa Presiden Venezuela Hugo Chaves adalah musuh berbahaya dan perlu dibunuh menuai kecaman. Wakil Presiden Venezuela Jose Vicente Rangel di Caracas, Selasa (23/8), balik menuding pernyataan Robertson sebagai tindak pidana terorisme.
Dalam pandangan Rangel, AS munafik karena tidak bisa mencegah warga negaranya yang berbuat semena-mena seperti Robertson. Padahal pemerintah Negara Paman Sam itu sering melontarkan wacana perang melawan terorisme. Sejauh ini, Venezuela belum mengajukan gugatan ke pengadilan internasional. Kasus tersebut diserahkan kepada AS dan institusi hukumnya.
Robertson melontarkan komentar kontroversial dalam program televisi eksklusif The 700 Club, Senin silam. Dia menilai Chavez merupakan ancaman besar buat AS. Robertson menambahkan, membunuh Chavez lebih mudah dibanding melancarkan invasi militer ke Venezuela. Selain populer sebagai pendeta, Robertson adalah pendiri Koalisi Kristen Amerika dan juga mantan calon Presiden AS.
Kebijakan Chavez memang kerap membuat pemerintah AS gusar. Retorika Chavez melawan imperialis AS sanggup membuat kuping memerah. Belum lagi soal kedekatan hubungan dengan Kuba dan Iran. Venezuela juga bertekad mencari pembeli minyak dari negara lain untuk mengurangi ketergantungan terhadap AS.
AS Selasa menjauhkan dirinya dari permintaan seorang penyiar agama penting Pat Robertson agar Washington membunuh Presiden Venezuela Hugo Chavez.
"Saya akan mengatakan bahwa Pat Robertson adalah seorang warga pribadi dan bahwa pendapatnya tidak mewakili kebijakan AS," kata jurubicara deplu Sean McCormack pada wartawan. Ia melukiskan pernyataan televangelis itu sebagai "tidak pantas". "Sebagaimana yang kami katakan sebelumnya, setiap tuduhan bahwa kami merencanakan untuk melakukan aksi bermusuhan terhadap pemerintah Venezuela adalah sepenuhnya tidak berdasar dan tanpa fakta," kata McCormack menambahkan.
Robertson adalah seorang mantan calon presiden yang sepenuhnya mendukung Presiden AS George W. Bush dan mengerahkan pengikutnya untuk mendukung Presiden AS George W. Bush pada pemilihan November. Menhan AS Donald Rumsefeld membantah bahwa Pentagon mempertimbangkan untuk membunuh Chavez. "Departemen kami tidak melakukan model sesuatu (pembunuhan) itu," kata Rumsfeld. Chavez, yang selamat dari kudeta berumur-pendek pada April 2003, menuduh AS merencakan untuk membunuhnya.
Venezuela mengatakan Selasa negara itu mengkhawatirkan mengenai keselamatan Chavez ketika ia melakukan perjalanan ke AS dan meminta pemerintah AS untuk menjamin keselamatannya ketika ia menghadiri (sidang) Majelis Umum PBB di New York bulan depan. "Pernyataan Pat Robertson harus dikecam dengan ucapan yang sangat keras oleh pemerintah Bush dan kami memprihatinkan mengenai keselamatan presiden kami," kata Duta Besar Venezuela Bernardo Alvarez Herrera pada wartawan. "Adalah penting bahwa pemerintah AS menjamin keselamatannya ketika ia mengunjungi negara itu pada masa depan.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|