Respon Cepat Badan-badan PBB Atas Bencana di Sumatra
WHO, UNICEF, WFP dan UNDAC Langsung Bergerak di Bidangnya Masing-masing.
Friday, Apr. 1, 2005 Posted: 11:08:47AM PST
Berdasarkan laporan yang dihimpun Sekretariat PBB di New York pada Rabu 30 Maret 2005, sejumlah badan bantuan kemanusiaan PBB langsung merespon bencana alam gempa bumi di Sumatra. WHO, UNICEF, WFP dan UNDAC langsung bergerak di bidangnya masing-masing.
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) sudah mengirim 580 kilogram perlengkapan medis dan 500 tenda ke Pulau Nias (Sumut). Tim penyelamatan darurat WHO kini berada di pulau yang mengalami kerusakan terparah tersebut, dan evakuasi atas korban yang luka berat sedang dilakukan.
Di Pulau Simeuleu, pulau berpenduduk padat di lepas pantai barat Aceh, staf UNICEF juga telah berada di lokasi dan aktif melakukan pertolongan. Mereka sudah berada di Simeuleu sebelum terjadi gempa bumi Senin malam lalu, untuk membantu 18.000 dari 80.000 penduduk yang kehilangan tempat tinggal akibat tsunami 26 Desember lalu.
Program Pangan Dunia (WFP) mengirim dua tim ke Nias dan satu tim ke Simeulue untuk meninjau situasi pasca-gempa berkekuatan 8,2 SR tersebut. WFP kini memiliki cadangan bahan makanan yang cukup untuk digunakan bagi korban bencana gempa bumi tersebut. Sebelumnya WFP telah mendistribusikan batuan pangan bagi 24.000 orang yang selamat dari bencana tsunami 26 Desember 2005 di kedua pulau tersebut.
Sejak bencana tsunami yang telah menewaskan lebih dari 200.000 jiwa dan berdampak terhadap 5 juta orang di kawasan Asia itu, WFP total telah memberi bantuan untuk 500.000 orang di Indonesia. Jumlah korban jiwa akibat gempa Senin malam lalu masih belum dapat dipastikan, karena terputusnya hubungan komunikasi dan transportasi ke Nias dan Simeulue.
Di Nias saja diperkirakan antara 200 sampai 300 orang tewas, umumnya akibat tertimpa rumah dan bangunan yang ambruk diguncang gempa. Sebagian wilayah ibukota kabupaten itu, Gunung Sitoli, dilaporkan dalam keadaan rusak. Tingkat kerusakan dan jumlah korban jiwa di Pulau Simeulue sampai Selasa malam belum dapat dipastikan.
Pemerintah Indonesia juga segera mengambil langkah-langkah penanggulangan untuk menolong para korban. Sejumlah menteri langsung diperintahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melihat keadaan di Nias dan Simeulue, sementara bantuan obat berikut tenaga medis dari Medan dikerahkan.
Nofem Dini
|