Tim Kemanusiaan PBB Segera Bertolak ke Nias
Wednesday, Mar. 30, 2005 Posted: 3:33:27PM PST
Staf badan kemanusiaan PBB yang masih berada di Aceh, segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Indonesia untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi setelah mendengar kabar terjadinya gempa bumi di lepas pantai Sumatra Indonesia, tepatnya di Nias pada Senin malam.
Kantor PBB untuk koordinasi bantuan kemanusiaan (OCHA) dalam pernyataan tertulis yang dipublikasikan kantor jurubicara PBB, New York, menyebutkan bahwa staf badan-badan kemanusiaan PBB yang masih berada di Aceh, akan segera mengambil tindakan langsung atas musibah di Nias jika mendapat ijin dari Pemerintah Indonesia.
“ OCHA berpendapat bahwa kini Pemerintah Indonesia yang menentukan, jika diperlu didatangkan bantuan lagi, maka OCHA akan segera mengirim timnya dari Jenewa," demikian pernyataan tersebut.
Selain di Indonesia, semua koordinator badan kemanusiaan PBB yang masih berada di kawasan sekitar Samudra Hindia seperti Thailand, Srilangka, India dan Maladewa juga terus melakukan kontak untuk melaporkan perkembangan yang terjadi.
Reaksi cepat dari PBB tersebut dilakukan setelah gempa yang berkekuatan 8,2 magnitude terjadi di kedalaman laut lepas pantai Sumatera Utara. Laporan dari Survel Geologi AS juga melaporkan bahwa gempa tersebut potensial menimbulkan gelombang tsunami.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan, pada Rabu 30 Maret kemarin, menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Indonesia dan keluarga korban bencana gempa bumi di Nias, Sumatra Utara. Annan menegaskan kembali komitmen PBB untuk membantu Indonesia, termasuk dalam rekonstruksi pasca-Tsunami, Desember 2004.
Saat ini, tim kemanusiaan PBB telah berada di Pulau Nias dan Simeulue untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan sukarelawan dalam membantu para korban. Tiga helikopter milik Pelayanan Penerbangan Kemanusiaan PBB (UNHAS) sudah beroperasi untuk mengevakuasi para korban dari kedua pulau itu ke rumah sakit di Sibolga. Helikopter PBB juga dioperasikan untuk mengangkut bantuan darurat serta melakukan survei di pulau-pulau lepas pantai Sumatra Utara dan Aceh
Eva. N
|