Pria bersenjata menembak 7 orang di kebaktian gereja di Wisconsin, AS
Sesudah menembak, pelaku yang merupakan jemaat Living Church of God menembak dirinya sendiri
Tuesday, Mar. 15, 2005 Posted: 2:58:35AM PST
|
Terry Ratzmann, pria berusia 44 tahun yang melakukan penembakan terhadap 11 jemaat yang sedang melakukan misa di Hotel Sheraton pada Sabtu 12 Maret 2005, delapan orang diantaranya meninggal dunia akibat insiden ini termasuk Terry sendiri, yang menembak dirinya sendiri dengan senjata. Foto : Reuters ( Handout ) |
Dalam sebuah misa gereja di Wisconsin, Amerika Serikat pada Sabtu 12 Maret 2005, seorang pria bersenjata tiba-tiba menembaki sekelompok jemaat gereja yang sedang melakukan kebaktian di ruang pertemuan Hotel Sheraton, Brookfield, 10 mil Timur Milwaukee.
Penembakan yang membabi buta itu menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas, empat korban langsung meninggal di lokasi kejadian dan tiga lainnya meninggal di rumah sakit. Sementara korban yang lainnya mengalami luka-luka ringan.
Para korban meninggal diantaranya termasuk remaja dan warga berusia 60-an tahun. Empat korban yang meninggal di tempat kejadian adalah dua remaja laki-laki berusia 15 dan 17 tahun, lelaki 72 tahun, serta wanita berusia 55 tahun. Tiga di antara tujuh orang yang dibawa ke rumah sakit akibat luka meninggal. Yaitu lelaki berusia 44 tahun, 50 tahun, dan 58 tahun. Sisanya masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Usai melakukan penembakan, pria bersenjata yang diduga merupakan anggota jemaat gereja Living Church of God tersebut menembak dirinya sendiri dengan senjatanya. Insiden ini berlangsung pada pukul 13.00 waktu setempat.
Polisi belum menemukan indikasi yang jelas mengenai motif pelaku yang bernama Terry Ratzmann, 44 tahun, tersebut melakukan penembakan, tetapi pihak kepolisan berjanji akan menelusuri latar belakang keluarganya dengan mencari tempat tinggal pelaku di kota New Berlin untuk mencari informasi banyak.
Gubernur New Berlin Telesfore Wysocki menjelaskan, polisi memberi tahu dirinya tentang pelaku yang tinggal di lingkungannya. Dia tinggal bersama ibu dan saudara perempuannya. Mereka saat ini sedang diwawancarai polisi. "Mereka berdua sangat kaget dan tidak percaya," ujarnya.
Nofem Dini
|