Unsur Agama Tidak Mau Terlibat dalam MRP
Saturday, Sep. 17, 2005 Posted: 12:20:12PM PST
Unsur agama tidak mau terlibat dalam proses pembentukan anggota Majelis Rakyat Papua. Agama bersifat universal, tak hanya mengatur masyarakat Papua, tapi seluruh umat beragama dengan latar belakang berbeda-beda, Kompas memberitakan.
Uskup Jayapura Mgr Leonardus Laba Ladjar OFM di Jayapura, Jumat (16/9), mengatakan, MRP merupakan lembaga kultural, tapi yang lebih dominan dalam proses pembentukan MRP adalah lembaga politik yakni Badan Kesatuan Bangsa Papua.
”Silakan saja kalau pemerintah mau melibatkan anggota dari lembaga agama, tetapi orang- orang yang ditunjuk itu tidak boleh mewakili lembaga agama tersebut. Kami dari lembaga agama tidak pernah mengutus siapa-siapa untuk duduk di MRP. Baik Katolik, Protestan, maupun Islam sudah sepakat agama sifatnya universal dan melayani semua orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, tidak hanya mengurus orang Papua,” kata Ladjar.
Ketua Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Pdt Herman Saud mengatakan hal senada. Dikatakan, lembaga agama akan menarik diri dari keanggotaan MRP dan menyerahkan seluruh proses pembentukan MRP kepada pemerintah daerah. Silakan pemerintah daerah merekrut anggota umat beriman untuk duduk di MRP, tetapi tidak boleh menyebutkan dari unsur agama.
Secara terpisah Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pilkada Gubernur DPR Papua J Romboirussi mengatakan, dirinya tidak pernah menyebutkan masyarakat menolak tiga dari lima bakal calon Gubernur Papua periode 2005-2010, sebagaimana diberitakan Kompas (9/9). Pansus Pilkada mendukung kelima balon itu sesuai ketentuan UU yang berlaku.
Nofem Dini
|