Kapolri : Bandar Judi dan Preman Menunggangi Konflik Agama
Tuesday, Sep. 13, 2005 Posted: 6:27:03PM PST
Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengakui ada “orang ketiga” yang memanfaatkan isu agama guna meraih keuntungan sesaat. Kelompok yang dimaksud, mendorong terjadinya konflik horizontal seperti penutupan paksa rumah ibadah yang terjadi di Bandung dan Cimahi baru-baru ini, SIB memberitakan.
“Kita telah mengetahui orang tersebut,” kata Sutanto kepada pers seusai bertemu sekitar 100 tokoh dari lintas agama yang difasilitasi Ketua PP Muhammadiyah M Din Syamsudin, di Auditorium Dakwah PP Muhammadiyah, Selasa (6/9).
Kata Sutanto, kelompok yang dimaksud ialah bandar judi dan preman yang saat ini tidak suka lahannya diusik. Parahnya lagi, terusnya, kelompok ini memasuki struktur kekuasaan hingga mampu menpengaruhi kebijakan.
Mafia-mafia yang saat ini kita buru ternyata memiliki koneksi di sektor kekuasaan,” kata Sutanto yang sedikit kesulitan dalam membasmi orang yang berada di belakang dari konflik berbau agama ini.
Ia meminta agar warga mematuhi aturan hukum yang berlaku dan tidak main hakim sendiri seperti yang terjadi dalam menangani masalah agama. “Semua pihak jangan main hakim sendiri dan taatlah pada aturan yang berlaku,” pintanya.
Soal aksi sepihak, kata Ketua DPP Hizbur Tahrir Indonesia KH Muhammad AL-Khaththat hal itu terjadi lantaran aparat lamban mengambil tindakan. “Bila terjadi penutupan paksa biasanya aparat lamban mengambil tindakan,” terangnya. Malah tambahnya, “warga yang ada tak percaya lagi pada aparat,” jelasnya seusai acara.
Sedangkan M Din menerangkan, kunjungan Kapolri meminta dukungan dalam membasmi premanisme dan perjudian. Selain itu, sambungnya, Sutanto juga mendialogkan soal SKB 2 Menteri yang buat sebagian orang disebut dalang kerusuhan lantaran kesalahan penafsiran di tingkat lapangan.
“Pertemuan ini pintu dari pertemuan selanjutnya di masa depan,” terangnya sambil mengharapkan agar ada lembaga yang siap mempasilitasi acara tersebut. “Setelah acara ini ada lembaga lain yang siap melaksanakan acara serupa,” pintanya.
Nofem Dini
|