Tokoh Gereja Berdialog Dengan Ketua FPI
Habib: Silakan Kristen Berjuang Mencabut SKB
Wednesday, Sep. 7, 2005 Posted: 6:00:46PM PST
Front Pembela Islam (FPI) menegaskan, secara kelembagaan pihaknya tidak pernah terlibat dalam aksi penutupan tempat ibadah di Jawa Barat. FPI juga mendukung jika memang komunitas Kristen di Indonesia mendesak pemerintah agar mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri pada 1969 tentang pembangunan tempat ibadah di Indonesia. Namun begitu, harus dihargai juga komunitas Muslim yang menolaknya, demikian seperti yang diberitakan SH.
FPI sendiri menilai SKB itu sudah netral. "FPI menilai sebetulnya SKB tersebut sangat netral dan tidak terkesan menimbulkan atau sebagai pemicu konflik antaragama. Dan berdasarkan informasi yang diperoleh oleh FPI yang ditutup adalah sejumlah rumah dan ruko yang dijadikan gereja, bukan gereja," kata Wakil Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Weinata Sairin yang bersama Romo Frans Magnis Soeseno berinisiatif bersilaturahmi ke rumah Ketua FPI Habib Rizieq, di Jakarta, Sabtu (03/09) lalu.
Menurut Weinata, pihaknya juga berusaha memberikan pengertian kepada FPI bahwa sejumlah umat Kristen di Jawa Barat beribadah di ruko atau rumah karena pemerintah daerah tidak segera memberikan perizinan sehingga bertahun-tahun mereka beribadah di rumah atau ruko. "Ini yang kemudian dimengerti dan dipahami oleh FPI persoalan dasar sesungguhnya," tuturnya.
Pimpinan Gereja Rakyat, Pdt Shepard Supit menjelaskan seluruh umat beragama seharusnya berupaya menjaga perdamaian di Indonesia. "Keadaan sekarang ini justru tampak ada upaya adu domba antar umat beragama yang sangat potensial dapat menghancurkan bangsa Indonesia yang sangat kita cintai. Sudah menjadi tugas kita semua, sebagai pimpinan agamaagama di Indonesia untuk menegakkan kembali komitmen perdamaian dan saling mengasihi antarumat beragama di Indonesia," katanya.
Dalam pertemuan itu, Habib Rizieq menyambut baik upaya perdamaian yang diusulkan oleh pimpinan umat kristiani. "Umat Islam juga sebenarnya mencintai perdamaian dan kita akan bersamasama mengupayakan perdamaian antarumat beragama di tanah air kita," katanya. Habib Rizieq juga mengungkapkan selama ini sudah tumbuh menguat kecurigaan antaragama. Karena itu kita harus mengupayakan pembangunan kembali saling percaya antarumat beragama.
"Keberatan dari umat Islam adalah penggunaan simbol-simbol dan ayat-ayat Al Quran oleh beberapa gereja yang menimbulkan kecurigaan di pihak Islam. Persoalan di tingkatan umat beragama bukanlah keberadaan SKB Dua Menteri, pihak Kristiani silakan memperjuangkan pencabutan SKB itu tapi hargai juga sikap umat Muslim yang ingin mempertahankan SKB tersebut," kata Habib Rizieq.
Sekretaris Persekutuan Injili Indonesia, Pdt Ignatius Dachlan kepada wartawan mengemukakan pertemuan ini adalah upaya membangun kembali saling percaya antara umat Islam dan umat Kristiani. "Umat Kristiani juga harus mengakui kekurangan-kekurangan yang dapat menyebabkan kecurigaan umat Islam terhadap umat Kristiani," kata Pdt Dachlan.
Sementara itu Ketua Umum PGI Pendeta Dr AA Yewangoe menegaskan, saat ini pihaknya serta masyarakat internasional masih menunggu ketegasan sikap pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan aksi penutupan dan teror perusakan gereja di Jawa Barat.
Next Page: 1 | 2 |
Nofem Dini
|