Wapres: Kerusuhan Maluku Bukan Masalah Agama
Friday, Aug. 26, 2005 Posted: 12:11:36PM PST
Wapres Jusuf Kalla mengatakan konflik dan kerusuhan di Maluku bukan masalah agama, melainkan soal politik atau ekonomi. Gubernur Maluku minta dibentuk badan independen yang mengawasi perdamaian di Maluku.
Sekitar 80 anggota delegasi Perdamaian Malino II diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (25/8) siang, Liputan 6 memberitakan.
Pertemuan ini sebagai ajang silaturahmi dan evaluasi proses perdamaian antar berbagai pihak di kawasan Maluku selepas perjanjian Malino II.
Pada kesempatan itu, Jusuf menegaskan sumber pertikaian dan kekerasan di Maluku bukan masalah agama seperti yang dinyatakan berbagai pihak. Ada salah persepsi di masyarakat bahwa masalah ekonomi, sosial, politik dianggap menjadi masalah agama. Padahal, jika bicara agama, ada surga dan neraka, yang membunuh akan masuk neraka. Tapi, yang terjadi pada saat kerusuhan adalah saling membunuh. "Jadi tidak ada ketakutan," kata Jusuf yang didampingi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin.
Sementara Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu minta pemerintah membentuk badan independen untuk mengawasi perkembangan perdamaian dan pembangunan di Maluku. Karel juga berharap sekitar 15.000 pengungsi dapat kembali pulang atau direlokasi ke tempattempat yang layak di kawasan Maluku akhir 2005 ini.
Beberapa saat setelah pertemuan berakhir, sebuah ledakan terjadi di kawasan Pasar Mardika, Ambon, Maluku. Kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan PulauPulau Lease Ajun Komisaris Besar Polisi Leonidas Braskan mengatakan, peledakan dilakukan orang yang tidak ingin Ambon damai.
Sandra Pasaribu
|