Penduduk Indonesia 273,65 Juta Jiwa Thn 2025
Thursday, Aug. 4, 2005 Posted: 9:14:48AM PST
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 273,65 juta jiwa dengan usia harapan hidup meningkat menjadi 73,7 tahun dari saat ini 69,0 tahun.
Data perkiraan tersebut tertuang dalam buku "Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025" yang diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Selasa, Antara memberitakan.
Buku Proyeksi itu disusun oleh Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Lembaga Dana Kependudukan PBB.
Buku tersebut menyebutkan pula bahwa pada periode 20 tahun yang akan datang, Indonesia diperkirakan dapat menekan angka kematian total dan angka kematian bayi serta meningkatkan proporsi penduduk usia lanjut.
Data estimasi menunjukkan, angka kelahiran total yang saat ini 2,23 per wanita akan turun menjadi 2,07 per wanita pada tahun 2025 dan angka kematian bayi dapat ditekan dari 32 per seribu kelahiran hidup saat ini menjadi 15 per seribu kelahiran hidup pada 2025.
Sementara itu, proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas) akan meningkat dari 5,0 persen saat ini menjadi 8,5 persen pada tahun 2025.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa angka-angka tersebut perlu dicermati di lapangan oleh pihak-pihak terkait.
Namun, katanya, hal itu bukan berarti Presiden tidak percaya dengan data BPS. "Perlu dilakukan cek dan ricek," katanya.
Selain itu, dalam perencanaan jangka menengah dan jangka panjang juga jangan melupakan data-data kependudukan.
Sementara itu, Menteri Negara PPN Sri Mulyani mengatakan, data kependudukan tersebut merupakan salah satu pertimbangan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka panjang.
Ia mengatakan, dengan makin bertambahnya jumlah penduduk maka perlu dipikirkan masalah lapangan kerja, karena pada tahun 2025 angkatan kerja menjadi persoalan pelik karena jumlah orang muda produktif menjadi dominan.
Lapangan kerja yang diperlukan, katanya, juga harus membuat masyarakat bisa menyimpan sebagian pendapatannya karena penduduk usia lanjut juga makin banyak sehingga perlu dana untuk kesehatan sementara mereka tidak bekerja lagi.
Jumlah penduduk yang besar, kata Sri Mulyani, bisa menjadi ancaman dan juga peluang. Jumlah penduduk akan menjadi ancaman jika jumlahnya besar tetapi tidak berkualitas atau terkonsentrasi hanya di satu atau beberapa pulau saja.
Nofem Dini
|