Massa Melakukan Penyerangan Ke Oebelo, 36 Warga Mengungsi
Tiga hari pascabentrokan antara warga Desa Tanah Putih dan Desa Oebelo di Kecamatan Kupang Timur, Nusatenggara Timur, situasi Desa Oebelo masih mencekam
Wednesday, Aug. 3, 2005 Posted: 3:30:07PM PST
Tiga hari pascabentrokan antara warga Desa Tanah Putih dan Desa Oebelo di Kecamatan Kupang Timur, Nusatenggara Timur, situasi Desa Oebelo masih mencekam. Sebagian besar warga Desa Oebelo yang mengungsi masih belum kembali dan sejumlah rumah di Dusun Pulute, Desa Oebelo terlihat kosong.
Mereka belum kembali dari pengungsian karena khawatir akan adanya serangan susulan dari warga Desa Tanah Putih. Kekhawatiran itu juga membuat warga yang mengungsi semakin bertambah setelah beredar isu akan ada serangan lagi. Warga Oebelo mulai mengungsi sejak terjadi bentrokan Sabtu silam. Dalam pertikaian yang disebabkan masalah tapal batas desa itu, enam rumah warga Oebelo dibakar massa dan seorang warganya terbunuh.
Kepala Kepolisian Resor Kupang Ajun Komisaris Besar Polisi Johanis Bernadus Gebana mengatakan, situasi di Kupang Timur sudah mulai kondusif. Menurut Johanis, sejumlah personel Polres Kupang setiap hari ditugaskan untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi bentrokan. Sejauh ini, Polres Kupang telah memeriksa 67 orang warga Desa Tanah Putih yang diduga sebagai pelaku penyerangan.
Menurut Pos Kupang, ekses penyerangan dan pembakaran rumah warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu (30/7) dan Minggu (31/7), 36 orang warga RT 4/RW 1, Dusun I, Desa Oebelo, terpaksa mengungsi ke rumah-rumah keluarga di dalam desa itu dan ke Kota Kupang. Ke-36 orang warga ini menghuni empat rumah yang ludes dibakar massa dari Desa Tanah Putih, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Selain warga yang mengungsi, 14 orang anak sekolah, baik SMPN maupun SD, terpaksa tidak sekolah karena seragam dan buku-buku mereka ludes terbakar.
Pos Kupang meberitakan pada hari Senin situasi di lokasi kejadian masih tegang. Rumah-rumah milik warga di wilayah tersebut sudah dikosongkan penghuninya. Barang-barang milik warga juga sudah diamankan ke rumah sanak keluarga mereka. Rumah-rumah yang kosong tersebut hanya dijaga oleh beberapa orang pemuda. Sementara puing-puing sisa-sisa kebakaran masih berserakkan di lokasi tersebut. Para korban membiarkan saja seng dan sisa-sisa makanan yang terbakar tersebut. Sementara aparat kepolisian dari Polres Kupang nampak berjaga-jaga di lokasi.
Rumah-rumah yang dibakar adalah rumah-rumah yang tidak diberi tanda khusus berupa daun kedondong hutan pada pintu depan. Sedangkan rumah-rumah yang diberi tanda daun tersebut dilanggar oleh penyerang. Diduga pemilik rumah yang memberi tanda daun kedondong hutan pada pintu rumah mereka, mengetahui akan terjadi aksi penyerangan kelompok warga dari Desa Tanah Putih, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang yang jumlahnya sekitar 300-an orang tersebut.
Moni Mbatu dan Samger Nonleni yang ditemui di lokasi kejadian, menuturkan kepada Pos Kupang, massa hanya menyerang dan membakar rumah mereka yang tidak ditaruh daun kedondong hutan di pintu depan rumah. Rumah lain yang berada di selatan rumah-rumah yang dibakar, tidak disentuh sama sekali. Setelah dicek, ternyata rumah-rumah itu diberi tanda daun kedondong hutan pada pintu depan.
Next Page: 1 | 2 |
Nofem Dini
|