Misa untuk Pejuang Integrasi eks Timtim Berlangsung di Kupang
Tuesday, Jul. 19, 2005 Posted: 10:34:06AM PST
|
Ribuan warga eks Timor Timur di Indonesia mengikuti misa requiem di GOR Flobamora, Oepoi-Kupang, Minggu (17/7). Misa itu untuk mengenang 30 tahun peristiwa gugurnya para pejuang integrasi dan Silahturahmi Nasional I masyarakat keturunan Timor Timur di Indonesia. (Pos Kupang) |
Romo Yustinus Poa, Pr, meminta warga eks Timor Timur yang ada di Indonesia agar dapat menjadikan momentum misa requiem, Minggu, 17 Juli, untuk saling meneguhkan satu sama lain. Ia juga meminta agar warga eks Timor Timur yang masih berada di kamp-kamp bisa cepat berpikir untuk segera keluar dari persoalan hidupnya.
Ia menyampaikan pesan itu ketika mempimpin misa requiem untuk untuk mengenang 30 tahun peristiwa gugurnya para pejuang integrasi dan silahturahmi nasional I masyarakat keturunan Timor Timur di Indonesia. Perayaan misa itu berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Oepoi, Kupang, Pos Kupang memberitakan.
"Kesempatan berharga ini harus dijadikan sebagai momentum untuk saling meneguhkan, agar kita tidak putus asa untuk berjuang mendapatkan kehidupan yang lebih baik," kata Rm. Yustinus Poa
Pastor Paroki Katedral Kristus Raja, Kupang itu meminta masyarakat eks Timtim yang sebagian di antaranya masih bermukim di kamp-kamp pengungsian untuk tidak berpangku tangan melihat kondisi kehidupan ini.
Sementara itu, tokoh pemuda asal Timtim, Eurico Guterres, mengemukakan, perayaan misa requiem ini untuk membuka mata seluruh anak bangsa bahwa para pejuang yang gugur di Timor Timur bukan merebut hewan atau wanita cantik, tetapi karena mempertahankan negara kesatuan RI. Karena itu, mereka patut diberi penghormatan dan didoakan agar arwah mereka selalu berada di sisi Yang Maha Esa.
Selesai misa yang berlangsung sekitar satu jam itu, semua umat dan undangan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dharma Loka Kupang. Di TMP Dharma Loka ini dilakukan upacara singkat yang dipimpin Eurico Guterres dengan meletakkan krans bunga dan menyiram rampe di atas pusarah para pahlawan yang sudah gugur.
Misa ini semula direncanakan berlangsung di Atambua, Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Timur. Tetapi dialihkan ke Kupang atas kesepakatan panitia penyelenggara dan aparat keamanan.
Kapolda NTT, Brigjen (Pol) Edward Aritonang, mengatakan, pengalihan misa requiem dan silaturahmi nasional masyarakat Indonesia keturunan Timor Timur di Kupang itu semata-mata karena pertimbangan transportasi, bukan masalah keamanan.
"Suasana sangat kondusif. Mereka bisa bertemu, bersilahturahmi dan berdoa bersama-sama. Mudah-mudahan pertemuan ini akan lebih mempercepat kebersamaan sebagai suatu bangsa dalam bingkai NKRI," kata Aritonang.
Sandra Pasaribu
|